Indikator juga melakukan survei terkait penghitungan resmi KPU alias real count. Sebanyak 35% responden mengetahui hasil penghitungan tersebut dan sebanyak 65% responden menjawab tidak tahu.
RUANGPOLITIK.COM – Hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru memperlihatkan, sebanyak 61,4% responden tahu mengenai quick count dan sebanyak 38,6% menjawab tidak tahu.
Mayoritas responden menilai hasil hitung cepat (quick count) pada Pemilu 2024 menggambarkan hasil pemilu secara umum.
Demikian hasil Temuan Survei Nasional: Evaluasi Publik Atas Pemilu 2024 dan Isu-isu Terkini yang diterima di Jakarta, Rabu (28/2/2024).
“Mayoritas 61,4% tahu atau pernah dengar tentang quick count. Dari yang tahu, 71,1% percaya quick count yang dilakukan menggambarkan hasil pemilu secara umum,” kata Indikator.
Sementara itu, responden yang menjawab kurang atau tidak percaya dengan hasil quick count sebesar 27,7% dan responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 1,2%.
Indikator juga melakukan survei terkait penghitungan resmi KPU alias real count. Sebanyak 35% responden mengetahui hasil penghitungan tersebut dan sebanyak 65% responden menjawab tidak tahu.
“Dari yang tahu, mayoritas 92,5% tahu bahwa hasil penghitungan resmi (real count) dari KPU tersebut, sedangkan ini pasangan Prabowo-Gibran meraih suara lebih dari 55%,” ungkap Indikator.
Kemudian, Indikator melakukan survei tingkat kepercayaan responden terhadap hasil penghitungan resmi KPU. Lembaga tersebut menyimpulkan, mayoritas warga juga merasa percaya dengan hasil penghitungan (real count) yang dilakukan KPU.
Hal itu dibuktikan dengan besarnya persentase responden yang menjawab percaya, yaitu berdasarkan seluruh responden sebesar 75,7% dan berdasarkan yang responden yang tahu hasil hitung KPU sebesar 82,8%.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 18-21 Februari 2024 lalu terhadap 1.227 responden. Target populasi survei warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Sampel dipilih melalui metode random digit dialing (RDD) atau pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei +- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara terlatih.(rls)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)