Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said mengungkap kronologi munculnya nama Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies Baswedan, Jumat 1 September 2023.
RUANGPOLITIK.COM – Kubu Bakal Calon Presiden Anies Baswedan berkeras membantah tudingan melakukan pengkhianatan kepada Partai Demokrat.
Loyalis Anies mengklaim tidak meninggalkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dalam Pilpres 2024 mendatang.
Nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imim memang diakui mengemuka sebagai Bakal cawapres pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. Namun, terlebih dahulu akan mengkomunikasikan terlebih dahulu kepada pihak Partai Nasdem selaku salah satu rekan koalisinya.
Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said mengungkap kronologi munculnya nama Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies Baswedan, Jumat 1 September 2023.
“Ya tentu saja kami kan harus mengomunikasikan ini semua dengan teman-teman yang selama ini bekerja bersama,” ujar Sudirman menirukan jawaban Anies Baswedan.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyampaikan duet Anies – Cak Imin kepada Anies Baswedan pada Selasa 29 Agustus 2023.
Saat itu, Surya Paloh menyampaikan beberapa kesepakatan yang telah dibuat dengan Cak Imin.
Menurut Sudirman, jawaban Anies Baswedan yang mengaku akan mengkomunikasikan dengan semua partai pengusung, mengisyaratkan bantahan pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bahwa pihaknya disebut meninggalkan sepihak alias berkhianat.
“Bahkan ekspektasi Pak Anies ketika mendengar itu dari Pak Surya Paloh, seperti agak termenung lama sampai Pak Surya menegur. ‘Anda kok seperti kurang happy,'” ungkap Sudirman.
Sudirman menyebutkan, setelah itu Anies Baswedan berupaya mengomunikasikan rencana duet Anies-Cak Imin ke rekan koalisi secara langsung, termasuk ke SBY dan Demokrat.
“Pak Anies kemudian menelepon, tetapi sampai hari ini belum ada pertemuan yang diberikan waktu oleh teman-teman Partai Demokrat,” ujarnya.
Sebelumnya, Partai NasDem menjalin koalisi dengan PKB dan berencana mengusung duet Anies-Cak Imin.
Dua partai itu sebelumnya berada di koalisi berbeda. NasDem sebelumnya membangun koalisi dengan Demokrat dan PKS mendukung Anies Baswedan.
Sementara itu, PKB tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto bersama Gerindra, Golkar, PAN, dan PBB.
Keputusan NasDem itu direspons keras oleh Demokrat. Mereka menarik dukungan dari Anies karena AHY batal dijadikan cawapres.
Partai Demokrat cabut dukungan terhadap Anies dalam Pilpres 2024.
Partai Demokrat yang semula bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama PKS dan NasDem mendukung Anies, kini mencabut dukungan.
Hal ini disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng di Puri Cikeas, Jumat 1 September 2023.
“Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan, ” kata Andi Mallarangeng, Jumat 1 September 2023.
“Partai Demokrat tidak lagi berada di Koalisi Perubahan Persatuan,” kata Andi. Andi mengatakan ada pengingkaran yang dilakukan dalam KPP.
Andi belum menjelaskan ke mana Demokrat berlabuh.
“Pengingkaran terhadap kesepakatan yang dibangun selama ini,” ucapnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)