Jokowi berharap inflasi dapat terus menurun hingga akhir tahun. Pemerintah pun optimistis target inflasi tahun 2024 dapat melandai menjadi 2,5% plus minus 1%.
RUANGPOLITIK.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan strategi mengendalikan inflasi nasional berbeda dengan negara lain di dunia.
“Di negara mana pun, pengendalian inflasi itu biasanya dilakukan dari bank sentral, kalau kita dari Bank Indonesia (BI), lewat kenaikan suku bunga, nilai tukar, tanya di negara mana pun, pasti melakukan itu,” kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Namun, kata Jokowi, hal berbeda dilakukan Pemerintah Indonesia dalam mengendalikan inflasi. Indonesia mengombinasikan kebijakan fiskal, moneter, dan pengecekan langsung di lapangan. Menurutnya, strategi tersebut adalah ilmu lapangan, yang tidak dilakukan di negara mana pun, bahkan tidak dibahas di kampus terbaik di dunia. “Jadi kalau Bapak Ibu ada lulusan Harvard, Standford, Pennsylvania University, tidak ada, yang namanya tim pengendali inflasi itu tidak ada, ini ilmu lapangan,” kata Jokowi.
Hingga Juli 2023, tingkat inflasi nasional berada di angka 3,08% atau sesuai dengan target nasional 3% plus minus 1%. Menurut Jokowi, inflasi Indonesia jauh di bawah negara-negara lain di dunia.
“Ini sebuah angka yang sangat baik sekali, coba kalau kita bandingkan dengan negara lain, Argentina inflasinya 113%, ini pertumbuhan ekonomi berapa pun tekor. (inflasi) Turki 47%. Bapak ibu bisa bayangkan 47%, India 7,4%, Uni Eropa 5,3%, AS 3,2%, kita 3,08%,” ungkap Jokowi.
Jokowi berharap inflasi dapat terus menurun hingga akhir tahun. Pemerintah pun optimistis target inflasi tahun 2024 dapat melandai menjadi 2,5% plus minus 1%. “Ini yang saya harapkan, jadi jangan sampai inflasi kita naik lagi, karena itu akan sangat memberatkan masyarakat,” ujarnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)