RUANGPOLITIK.COM-Seorang penumpang memicu kepanikan di tengah penerbangan Malaysia Airlines. Akibatnya, pesawat putar balik ke bandara dan penumpang itu ditangkap.
Dikutip dari Daily Mail, Selasa (15/8/2023) pesawat MH122 itu lepas landas dari bandara Sydney pada Senin (14/8) pukul 13.40 waktu setempat dan menuju Kuala Lumpur. Namun, pada pukul 15.47 atau setelah dua jam di angkasa, pesawat mendarat kembali ke bandara awal.
Pesawat diparkir di ujung landasan bandara Sydney. Setelah mendarat, pesawat itu dikelilingi mobil polisi, ambulans, dan layanan darurat lainnya. Seorang penumpang mengunggah pesan di X, sebelumnya bernama Twitter, ada penumpang lain mengancam kru dan orang-orang di kabin.
Dalam sebuah rekaman video menunjukkan pria itu menyebut namanya Muhammad
Salah seorang penumpang menceritakan ada seorang pria yang menyebut namanya ‘Mohammed’ dan menyebut sebagai ‘Hamba Allah’. Dia juga menantang penumpang lain di dekatnya dan mengulang mereka juga adalah ‘Hamba Allah’.
Dia pun semakin emosi, kemudian menunjuk-nunjuk penumpang lain dan berteriak ‘Katakan!’.
Seorang penumpang mengatakan pria itu kemudian membuka ritsleting ranselnya, memasukkan tangannya ke dalam tas, kemudian mengancam dengan berteriak kencang akan meledakkan pesawat.
Setelah pesawat mendarat dan situasi terkendali, pria berusia 45 tahun itu ditangkap oleh Polisi Federal Australia (AFP). Setelah dicek, tidak terdapat benda berbahaya di dalam tasnya.
Sementara itu, penumpang lain dievakuasi dari pesawat.
“Dia diperkirakan akan didakwa malam ini,” kata seorang juru bicara AFP.
“Rencana tanggap darurat diberlakukan dan evakuasi dimulai setelah dianggap aman bagi penumpang dan awak,” kata mereka.
Banyak penerbangan batal
Suasana bandara Sydney menjadi kacau karena ulah penumpang itu. Seorang juru bicara Bandara Sydney mengatakan ada 32 penerbangan domestik dibatalkan (16 masuk + 16 keluar), dengan penundaan hingga 90 menit untuk penerbangan domestik lainnya saat itu.
“Saat ini tidak ada pembatalan penerbangan internasional. Penumpang didorong untuk memeriksa dengan maskapai penerbangan mereka mengenai status penerbangan mereka,” ujarnya.
EDITOR: Adi Kurniawan
(RuPol)