20 tahun berkecimpung dalam layanan dan sistem perantara berkelanjutan dalam pasar keuangan Islam, DDCAP akan bekerja sama dengan tim crypto untuk meluncurkan solusi revolusioner demi menghadapi Era Digital.
RUANGPOLITIK.COM —Islamic Coin, uang digital Syariah pertama di dunia akan resmi diluncurkan bursa sentralisasi dan desentralisasi pada 1 September 2023 mendatang. Mata uang ini akan menjadi uang digital pertama yang mematuhi Syariah dan sesuai etika Islam.
Telah lama ditunggu-tunggu, minat di kalangan keuangan tradisional maupun Islam meroket terhadap uang digital. Total sebanyak USD 400 juta atau setara Rp 6 triliun pendanaan sudah digelontorkan secara bertahap untuk Islamic Coin. Rencana dan MoU meninggalkan kesan sehingga terkumpul banyak dukungan.
Maret 2023, crypto menandatangani kesepakatan dengan Grup DDCAP yang berbasis di Inggris, yaitu perantara pasar keuangan Islam global dan penyedia solusi teknologi. Kesepakatan ini menandai dimulainya proyek infrastruktur dengan lebih dari 300 Bank Islam di dunia.
20 tahun berkecimpung dalam layanan dan sistem perantara berkelanjutan dalam pasar keuangan Islam, DDCAP akan bekerja sama dengan tim crypto untuk meluncurkan solusi revolusioner demi menghadapi Era Digital. Selain itu, Islamic Coin juga mengumumkan integrasi eksklusif dengan Holiday Swap, platform pertukaran rumah terbesar di dunia, dengan lebih dari 1 juta pengguna global.
Haqq alias blockchain Islamic Coin, akan menjadi mitra eksklusif Web3 dan akan memungkinkan Holiday Swap untuk menambahkan sistem token permanen mereka dan semua aktivitas terkait ke Web3. Kemitraan ini memungkinkan pengguna kedua platform untuk menawarkan lebih banyak layanan kepada klien, melalui platform digital kelas industri beretika.
Kemudian pada Juni 2023, Islamic Coin membangun kemitraan dengan Sushi – salah satu bursa terdesentralisasi terbesar di dunia. Setelah diluncurkan, komunitas global Islamic Coin akan menikmati berbagai keuntungan, termasuk kemampuan menyediakan likuiditas, mempertaruhkan aset mereka, dan mendapatkan token selama fase penambangan likuiditas.
“Merupakan suatu kehormatan dan keistimewaan untuk memimpin Islamic Coin ke masa depan. Ini adalah kesempatan penting yang telah kita semua nantikan, dan saya berharap dapat segera menyajikan detail yang lebih menarik, ”kata pendiri Islamic Coin, Mohammed AlKaff AlHashmi, dikutip dari The Nation, Selasa, 4 Juli 2023.
Islamic Coin dan HAQQ Blockchain memicu animo dan pujian luar biasa di kalangan global. Dengan terobosan USD 400 juta dari investor swasta dan individu berpenghasilan tinggi, tim HAQQ-Islamic Coin berhasil menyabet penghargaan bergengsi dalam skala internasional.
Penghargaan tersebut di antaranya Crypto ESG Paling Menjanjikan dan sangat dihormati, serta Golden Excellence Award yang dinobatkan langsung oleh Menteri Toleransi Uni Emirat Arab (UEA) Yang Mulia Sheikh Nahayan Mabarak Al Nahayan, di The Middle East Blockchain Awards.
Adapun Tim Islamic Coin dan HAQQ Blockchain terdiri atas Dewan Penasihat termasuk anggota Keluarga Penguasa Abu Dhabi dan Dubai, serta cucu pendiri UEA, Sheikh Dr. Hazza bin Sultan bin Zayed Al Nahyan, Kepala Angkatan Laut UEA Sheikh Saeed bin Hamdan bin Mohammed Al Nahyan, Sheikh Khalifa Bin Mohammed bin Khalid Al Nahyan, Sheikh Mohammad Bin Khalifa Bin Mohammad Bin Khalid Al Nahyan, Yang Mulia Sheikh Juma bin Maktoum Al Maktoum dan Yang Mulia Sheikha Mariam Suhail Obaid Suhail Al Maktoum.
Sementara itu jajaran Dewan Eksekutif Islamic Coin antara lain tokoh kunci pendirian Bank Islam pertama di dunia yaitu Dubai Islamic Bank, Hussein Al Meeza (yang juga salah satu pendiri), mantan Asisten Direktur Divisi Keuangan, dan Asisten Direktur Divisi Audit Internal Bank Sentral UEA Khamis Buharoon AI Shamsi, dan CEO sekaligus Chief Investment Officer, dan Mitra Pendiri Xtellus Advisors Greg Gigliotti.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)