Selain Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, dalam undangan Raja Salman kala itu juga ada Ketua DPR Puan Maharani, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Suharso Monoarfa, hingga Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu.
RUANGPOLITIK.COM —Kebersamaan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam jamuan Rasa Salman bin Abdulaziz al-Saud di Makkah, menjadi momen yang begitu indah bagi Jam’an Nurchotib Mansur.
Dai yang dikenal dengan nama Yusuf Mansur itu menceritakan apa yang didiskusikan oleh dua bakal calon presiden Indonesia tersebut.
“Yang jelas saya senang, pertemuan ini begitu damai, kontestasi cinta, saling beradu narasi, gagasan, visi misi ke depannya,” tutur Yusuf Mansur di Makkah, Kamis 29 Juni 2023.
“Saat momen jamuan makan siang, saya duduk di tengah-tengah Mas Anies dan Mas Ganjar,” ucapnya, “kami bercerita mengenai lempar jamrah, pembicaraannya bukan politik.”
Selain Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, dalam undangan Raja Salman kala itu juga ada Ketua DPR Puan Maharani, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Suharso Monoarfa, hingga Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu.
Yusuf Mansur mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut ada hal yang didiskusikan.
“Kami bercerita mengenai lempar jamrah, pembicaraannya bukan politik,” tuturnya menerangkan.
Pertemuan di Mina
Yusuf Mansur membagikan momen saat Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bertemu dalam jamuan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Dia mengungkapkan, kedua bakal calon presiden itu bertemu di Mina, Arab Saudi.
Dalam potret yang dibagikannya, Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo tampak didampingi keluarga masing-masing. Mereka terlihat tersenyum lebar dan masih menggunakan kain ihram.
Yusuf Mansur menuturkan, pemandangan tersebut merupakan pemandangan yang menyejukkan.
“adem amat. kumpul2. di jamuan raja. izin Allah. saya jg ada di Mina. alhamdulillaah,” ucapnya melalui unggahan Instagram-nya, Senin.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)