Hari ini diusung oleh instansi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hubungan keluarga yang sehat dan harmonis dalam membangun masyarakat yang kuat.
RUANGPOLITIK.COM —Hari Keluarga Nasional (Harganas) merupakan sebuah hari penting di Indonesia yang diperingati setiap 29 Juni. Di bawah ini akan dipaparkan secara singkat mengenai sejarah dan makna dibalik Harganas.
Hari Keluarga Nasional adalah sebuah perayaan yang diadakan untuk memperingati pentingnya peran keluarga dalam kehidupan masyarakat.
Hari ini diusung oleh instansi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hubungan keluarga yang sehat dan harmonis dalam membangun masyarakat yang kuat.
Dengan demikian, tujuan diadakannya hari ini adalah sebagai pengingat akan pentingnya hubungan baik dengan keluarga, yang nantinya akan menghadirkan kebahagiaan pada kehidupan orang-orang.
Selain sebagai pengingat, peringatan Harganas juga merupakan wujud kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pada berbagai isu yang bisa merusak hubungan keluarga, seperti narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, serta berbagai permasalahan kompleks yang berpotensi membuat retak hubungan keluarga.
Dengan dirayakannya hari spesial keluarga ini, apa ada yang tahu sejarah dibaliknya? Kalau belum tahu, simak di bawah ini sejarah Harganas.
Sejarah Hari Keluarga Nasional
Hari Keluarga Nasional di Indonesia awalnya diinisiasi oleh Profesor Dr Haryo Surono yang merupakan kepala BKKBN pada periode kepemimpinan Presiden Soeharto di era Orde Baru.
Pada saat kepemimpinannya, Haryo Surono memberikan beberapa gagasan kepada Presiden Soeharto, diantaranya adalah mewarisi semangat kebangsaan dan kepahlawanan, tetap menghargai dan memerlukan keluarga sebagai kesejahteraan bangsa, serta membangun keluarga yang mau bergotong royong dan berbenah diri hingga menjadi keluarga yang sejahtera.
Presiden Soeharto kemudian menyetujui tiga gagasan tersebut, yang akhirnya menandakan lahirnya peringatan Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni. Pemilihan tanggal 29 Juni sebagai peringatan Hari Keluarga Nasional sendiri bukan tanpa alasan. Ada hal yang melatarbelakangi pemilihan tanggal tersebut.
29 Juni 1949 merupakan hari saat Tentara Republik Indonesia (TRI) yang tengah bergerilya melawan penjajah di Kota Yogyakarta, kembali ke daerahnya masing-masing untuk menemui keluarga mereka. Peristiwa ini tentunya menjadi memori yang mengharukan karena keluarga dari para tentara tersebut bisa bernapas lega setelah sekian lama mengkhawatirkan kondisi mereka yang bertempur menahan gempuran serangan dari Belanda.
Hari Keluarga Nasional, Puan: Momentum Perbaikan Gizi
Gambaran peristiwa tersebut juga kemudian menjadi contoh nyata seberapa pentingnya peran keluarga untuk dijadikan tempat pulang setelah merasakan lelahnya berjuang untuk bangsa dan negara dalam menghadapi para penjajah yang ingin kembali menguasai tanah Indonesia.
Selain penetapan Hari Keluarga Nasional, pada 29 Juni 1970 juga pemerintah memperingati puncak semangat Keluarga Berencana, yang kemudian program ini disosialisasikan ke berbagai penjuru wilayah Indonesia untuk dijadikan program nasional pembatasan pertumbuhan populasi penduduk.
Itulah sekilas penjelasan mengenai sejarah dari peringatan Harganas yang diperingati setiap 29 Juni. Untuk merayakan Hari Keluarga Nasional bisa dilakukan dengan sederhana, seperti kumpul keluarga besar, makan bersama, jalan-jalan ke tempat wisata, atau melakukan hobi bersama yang bisa menghangatkan kembali hubungan anggota keluarga.
Selamat Hari Keluarga Nasional 2023!
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)