Hal senada juga disampaikan oleh Firly ketika ditemui tempat yang sama, mengaku ingin mencoba naik kereta cepat tapi masih kesulitan mendapatkan informasi cara membeli tiketnya. Apalagi, kata dia, kereta itu dikabarkan “senyap” atau minim getaran saat melaju kencang.
RUANGPOLITIK.COM —Keinginan masyarakat yang akan menjajal langsung Kereta Cepat Jakarta – Bandung semakin kuat setelah penampakan kereta buatan China itu mulai wara – wiri di media sosial.
Seperti Putri, warga Cibitung, Bekasi, Jawa Barat yang mengaku ingin sekali menjajal kereta cepat bersama keluarga, terlebih setelah melihat di media sosial kereta tersebut mempunyai model futuristik, lain dengan kereta yang sudah ada di Indonesia.
“Iya pengin naik, meski kabarnya lebih mahal harganya, pengin tau aja seenak apa kalau naik di dalamnya,” tukasnya kepada awak media di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, dikutip, Minggu (04/06/2023).
Hal senada juga disampaikan oleh Firly ketika ditemui tempat yang sama, mengaku ingin mencoba naik kereta cepat tapi masih kesulitan mendapatkan informasi cara membeli tiketnya. Apalagi, kata dia, kereta itu dikabarkan “senyap” atau minim getaran saat melaju kencang.
“Katanya Agustus kereta itu udah bisa naik ya, tapi mau belinya masih bingung harus dimana, penasaran juga sih naik kereta yang kabarnya minim getaran” kata dia.
Sementara itu, Manager Corporate Communication PT Kereta Cepat Jakarta Bandung, Emir Monti, mengatakan hingga saat ini penjualan tiket Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) belum dibuka ke publik meski pada 18 Agustus 2023 kereta akan memulai perjalanan perdananya.
“Untuk detail penjualan tiket masih dalam pembahasan,” kata Emir, seperti dikutip Minggu (04/06/2023).
Dikatakannya, meski penjualan tiket kereta masih dalam pembahasan, masyarakat yang akan menggunakan jasa layanan kereta cepat dapat membeli di aplikasi maupun mitra resmi yang bekerjasama dengan KCJB.
“Nantinya tiket KCJB bisa dibeli via aplikasi, website, loket maupun channel penjualan eksternal,” kata dia lebih lanjut.
Ketika ditanya siapa saja yang akan akan menjadi mitra resmi KCJB untuk penjualan tiket, Emir menegaskan bahwa akan disampaikan pada saatnya nanti siapa saja yang akan menjadi mitra resminya.
“Nanti kami umumkan, jika sudah fix,” kata dia lebih lanjut.
Sejauh ini, KCJB juga belum mengumumkan berapa persisnya tarif resmi yang akan dijual ke pengguna jasa kereta cepat saat operasi komersial.
Seperti diketahui, KCJB rencananya akan mengoperasikan sebanyak 11 rangkaian kereta, di mana masing-masing rangkaian terdiri dari 8 kereta.
“11 Rangkaian kereta penumpang, masing-masing terdiri dari 8 kereta,” kata dia lebih lanjut.
Dari sisi target penumpang, Emir mengungkapkan bahwa KCJB diproyeksikan mampu mengangkut 31 ribu penumpang per hari dengan beragam segmen, mulai dari pebisnis, wisatawan, hingga pelajar.
“Berdasarkan hasil studi demand dan forecast yang dilakukan Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi, dan Layanan Rekayasa (Polar) Universitas Indonesia, penumpang KCJB diperkirakan mencapai 31 ribu per hari. Segmen penumpangnya didominasi oleh pebisnis, diikuti oleh wisatawan, dan pelajar,” terangnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)