Dia percaya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tak akan goyah dengan isu ini.
RUANGPOLITIK.COM —Dua Menteri dari NasDem disebut jadi sasaran yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Hak itu lagi-lagi dibocorkan oleh Mantan Wamenkum HAM, Prof Denny Indrayana.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K Harman mengaku percaya dengan Denny Indrayana.
“Saya percaya Profesor Denny. Tidak mungkin dia menyebut ini secara telanjang jika informasi yg dia peroleh tidak benar,” ucapnya dalam keterangannya, Sabtu (3/6/2023).
Dia mempertanyakan mengapa harus dua menteri dari NasDem yang terus jadi incaran.
“Big question! Mengapa hanya dua menteri dari Nasdem yang terus menerus dikejar,” tutur Anggota DPR RI ini.
Dia percaya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tak akan goyah dengan isu ini.
“Apakah Nasdem akan bertekuk lutut kepada kehendak penguasa jika dua menterinya yang tersisa dijadikan Tsk?,” ucap pria kelahiran Manggarai ini.
“Saya cukup lama kenal Ketum Nasdem Pak Surya Paloh. Untuk demokrasi dan masa depan bangsa dan negara yang lebih baik, apa saja dipertaruhkannya. Lanjutkan Pak Surya, lanjutkan restorasinya, doa kami menyertai,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana kembali membocorkan hal yang mencengangkan.
Kali ini terkait dengan kondisi Partai NasDem yang digoyang dan diserang.
Dikatakan, ada dua Menteri dari NasDem yang jadi incaran yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Padahal baru-baru ini, Johnny G Plate yang juga merupakan kader Partai NasDem telah tersangka kasus korupsi pembangunan menara base transceiver station (BTS) 4G.
Ditegaskan, hukum tidak boleh diterapkan diskriminatif, memilih dan memilah kasus. Memukul lawan oposisi, sambil merangkul kawan koalisi.
“Hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas, diterapkan tidak adil, akan menjadi penyebab hancurnya suatu bangsa,” tutur Guru Besar Hukum Tata Negara ini.
Dalam suatu Hadist, kata dia, Rasullullah Muhammad SAW diriwayatkan marah ketika sorang sahabat mengusulkan pengurangan hukuman kepada anak kepala suku Makhzumiyah.
“Rasullah bersabda penyebab binasa dan hancurnya suatu bangsa adalah karena hukum yang diterapkan secara diskriminatif,” ucapnya.
Untuk menegaskan bahwa hukum harus tegas kepada semua, Rasulullah berseru, ”Seandainya Fatimah Binti Muhammad yang mencuri, saya sendiri yang akan memotong tangannya”.
Di sisi lain dia menyebut, cawe-cawe Presiden Jokowi yang menegaskan tidak akan netral semakin membahayakan keadilan dalam Pilpres 2024.
“Saya berpendapat, cawe-cawe Presiden Jokowi yang memperalat kasus hukum demi kepentingan melanggengkan kekuasaan, untuk membubarkan koalisi lawan politik, sambil menjegal pencalonan Anies Baswedan sangat berbahaya, dan sebagaimana diingatkan Rasulullah, bisa mendorong Indonesia ke jurang kehancuran,” tandasnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)