RUANGPOLITIK.COM — Istri Gubernur Maluku Murad Ismail, Widya Pratiwi Murad Ismail, pindah partai dari PDI Perjuangan (PDIP). Istri Murad Ismail bergabung dengan PAN resmi melepaskan keanggotaan PDIP dan beralih ke PAN untuk membidik kursi DPR RI 2024.
“Saya sangat bersemangat telah bergabung dengan PAN Provinsi Maluku dan saya optimis menambah satu kursi pada DPR RI,” kata Widya di Ambon pada saat rapat koordinasi daerah PAN Maluku berdasarkan pemberitaan Antara pada Jumat, 28 April 2023.
Keputusan itu berbuntut panjang kepada Murad Ismail yang dicopot dari jabatan Ketua DPD PDIP Maluku.
Dalam aturan internal PDIP, kader mereka yang sudah berkeluarga dan berpartai harus satu partai yakni PDIP, tidak boleh satu keluarga ada yang berbeda partai. Tak hanya itu, Murad Ismail yang kini menjabat Gubernur Maluku disebut emosional kepada Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Syaiful Hidayat.
“PDI Perjuangan memiliki aturan partai bahwa suami istri tidak boleh berbeda partai, namun ternyata Pak Murad malah menunjukkan sikap emosional di hadapan Pak Djarot Syaiful Hidayat yang dikenal sebagai sosok yang santun, sosok pendengar, dan selalu mencari solusi dengan cara musyawarah,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Perempuan Sri Rahayu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/5).
Murad Ismail disebut menunjukkan sikap emosional kepada Djarot Syaiful Hidayat dan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun saat diklarifikasi oleh PDIP terkait istrinya gabung partai lain.
“Pak Murad Ismail menunjukkan sikapnya yang tidak terpuji. Sebab ketika Pak Djarot Syaiful Hidayat dan Pak Komarudin Watubun melakukan klarifikasi, tiba-tiba Pak Murad menunjukkan sikap emosional. Sikap tersebut jauh dari karakter seorang pemimpin yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan,” kata Wasekjen PDIP Bidang Kerakyatan Sadarestuwati.
Atas sikap Murad Ismail yang emosional tersebut, DPP PDIP memberikan laporan kepada Ketum Megawati Soekarnoputri. Arahan Megawati sangat tegas, bahwa seluruh kader PDIP wajib menjaga disiplin partai dan juga mematuhi peraturan partai.
“Partai dibangun atas keteguhan dalam ideologi dan disiplin kader. Atas dasar hal tersebut, maka partai mengambil keputusan membebastugaskan Saudara Murad Ismail dari jabatan sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan, dan menetapkan Saudara Benhur Watubun sebagai Ketua DPD dan Mercy Barends sebagai Sekretaris DPD Partai,” kata Sri Rahayu.(Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)