Sementara kecenderungan penurunan elektabilitas Anies Baswedan, Direktur Riset SMRC, Deni Irvani
menduga disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu bakal capres Prabowo Subianto
RUANGPOLITIK.COM —Elektabilitas calon presiden Ganjar Pranowo hanya unggul tipis dibanding Prabowo Subianto berdasarkan hasil survei lembaga Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC). Sementara elektabilitas Anies Baswedan cenderung menurun dan tertarik oleh Prabowo Subianto.
Ganjar Pranowo unggul tipis dibanding Prabowo dengan simulasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya dua pasang calon atau head to head. Ganjar mendapat dukungan 42,2 persen, kemudian Prabowo 41,9 persen. Masih ada 15,9 persen yang menjawab belum tahu
Sementara kecenderungan penurunan elektabilitas Anies Baswedan, Direktur Riset SMRC, Deni Irvani
menduga disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu bakal capres Prabowo Subianto.
“Dalam setahun terakhir, dukungan kepada Anies Baswedan cenderung melemah. Prabowo terlihat cenderung menarik pemilih Anies dalam setahun terakhir,” kata Deni dalam tayangan Youtube SMRC TV, Minggu (7/5).
Dalam paparan SMRC, menunjukkan elektabilitas Anies dan Prabowo pada awalnya hanya selisih tipis, tahun lalu. Survei pada Maret 2022, elektabilitas Anies 21 persen, sedangkan Prabowo 25 persen.
Pada setiap periode survei, Anies terus tertinggal jauh dari Prabowo. Hingga pada April 2023, suara Prabowo mencapai 30,6 persen, sedangkan Anies 22,6 persen.
Setelah munculnya nama Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang akan diusung PDI Perjuangan, simulasi capres dibuat tiga orang. Setelah capres menjadi tiga, dukungan suara Anies kembali melorot menjadi hanya
21,7 persen, sedangkan Prabowo naik menjadi 34,5 persen.
“April sampai Mei cenderung tidak ada perubahan yang berarti,” kata Deni.
Meskipun dukungan suara Anies terus melorot dalam beberapa periode survei, Deni menilai Anies tetap berpotensi mengubah keadaan menjadi unggul signifikan atas Prabowo dan Ganjar.
Kerja tim sukses Anies harus terus menunjukkan progres yang signifian, jika ingin melampaui kedua capres.
Selain itu, jumlah pemilih kritis yang belum menentukan pilihan masih cukup banyak. Semua pasangan capres dan cawapres masih berpotensi menarik pemilih yang masih belum menentukan pilihan.
Dengan dukungan suara yang tidak menonjol berdasar hasil survei, SMRC memperkirakan Pilpres berlangsung dua putaran. Belum ada capres yang menunjukkan dapat meraup suara lebih 50 persen.
Survei SMRC periode 2-5 Mei 2023 dengan total responden terpilih sebesar 925 orang. Metode survei yaitu random digit dialing (RDD). Adapun margin of error survei diperkirakan sekitar 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)