Dilansir dari Fortune, Rusia dilaporkan telah memulai kampanye perang informasi di dalam negeri dengan mengkriminalisasi penyebaran berita yang dianggap palsu mengenai perang dan militer Rusia. Bagi pelanggar, hukuman penjara 15 tahun pun menanti
RUANGPOLITIK.COM —Pengadilan Moskow kembali mendenda Wikipedia karena menolak untuk menghapus artikel dalam bahasa Rusia tentang invasi negara tersebut ke Ukraina pada Kamis, 13 April 2023.
Moskow menjatuhkan denda sebesar 2 juta rubel (setara dengan sekitar Rp 367 juta) kepada Wikimedia Foundation, pemilik Wikipedia, karena menolak untuk menghapus artikel berjudul Pendudukan Rusia di Oblast Zaporizhzhia.
Pada September 2022, Rusia mengadakan referendum yang dinilai palsu untuk mengklaim seluruh wilayah Oblast Zaporizhzhia di Ukraina, meski sebenarnya hanya berhasil menduduki sebagian wilayah tenggara Oblast tersebut.
Sebelumnya, Wikimedia Foundation juga telah dikenakan denda sebesar 5 juta rubel (setara dengan Rp 1,2 miliar) oleh Rusia karena menolak untuk menghapus artikel-artikel yang membahas tentang invasi Rusia ke Ukraina. Artikel-artikel tersebut dinilai sebagai disinformasi.
Dilansir dari Fortune, Rusia dilaporkan telah memulai kampanye perang informasi di dalam negeri dengan mengkriminalisasi penyebaran berita yang dianggap palsu mengenai perang dan militer Rusia. Bagi pelanggar, hukuman penjara 15 tahun pun menanti.
Pada 6 April 2023, jaksa di Rusia telah menuntut hukuman penjara selama 25 tahun untuk jurnalis terkenal Kremlin, Vladimir Kara-Murza, atas tuduhan melakukan pengkhianatan, menyebarkan “informasi palsu” tentang militer Rusia, dan memfasilitasi kegiatan “organisasi yang tidak diinginkan”.
Kemudian pada Maret 2022, Kara-Murza mengutuk invasi Rusia ke Ukraina di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat Arizona. Selain itu, ia juga memanggil pemerintahan Vladimir Putin sebagai “rezim pembunuh”.
Meski Rusia menginvasi Ukraina sejak Februari 2022, Vladimir Kara-Murza yang berusia 41 tahun, tetap menjadi salah satu tokoh oposisi terkemuka yang tinggal di Rusia dan terus berbicara dengan lantang menentang Presiden Vladimir Putin.
Ia ditangkap setahun yang lalu atas tuduhan menyebarkan informasi palsu tentang angkatan bersenjata Rusia, dan dinyatakan sebagai “agen asing”, sebuah istilah yang sering diterapkan oleh otoritas Rusia pada aktivis dan jurnalis yang mereka anggap sebagai ancaman.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)