Meski demikian, ia sebelumnya hadir dalam upacara pembasuhan kaki dalam peringatan Kamis Putih. Dalam upacara tersebut, Paus Fransiskus membasuh dan mencium kaki 12 narapidana di penjara Casa Del Marmo, Kota Roma
RUANGPOLITIK.COM—Paus Fransiskus tidak menghadiri upacara ritual Jalan Salib pada Jumat Agung karena kondisi cuaca dingin di Roma.
Pasalnya, pemimpin umat Katolik sedunia itu belum lama ini dirawat selama tiga hari di rumah sakit karena mengalami bronkitis.
Dalam pernyataan resmi, pihak Vatikan menjelaskan Paus Fransiskus akan mengikuti kebaktian dari Santa Marta, kediaman Paus Argentina di dalam Vatikan.
“Karena cuaca yang sangat dingin beberapa hari terakhir, Paus Fransiskus akan mengikuti Jalan Salib malam ini dari Casa Santa Marta, bergabung dengan orang-orang yang akan berkumpul dengan Keuskupan Roma di Colosseum,” tulis pihak Vatikan, seperti dikutip AFP, Jumat (7/4/2023).
Ini merupakan kali pertama Paus Fransiskus melewatkan Jalan Salib tahunan dalam 10 tahun masa kepausannya.
Meski demikian, ia sebelumnya hadir dalam upacara pembasuhan kaki dalam peringatan Kamis Putih. Dalam upacara tersebut, Paus Fransiskus membasuh dan mencium kaki 12 narapidana di penjara Casa Del Marmo, Kota Roma.
Sementara itu, upacara kebaktian pada Jumat Agung kali ini diikuti oleh setidaknya 20 ribu jemaah. Acara tersebut didedikasikan untuk para korban konflik, yakni dengan melibatkan seorang pemuda Ukraina dan pemuda Rusia berdoa untuk perdamaian dan persaudaraan.
Pekan Suci dan Paskah di Roma berlangsung di tengah cuaca dingin ekstrem yang melanda selama satu minggu terakhir. Suhu udara pada malam hari di Roma turun hingga 10 derajat Celcius.
Di sisi lain, Paus Fransiskus juga baru meninggalkan rumah sakit pada Sabtu (1/4) setelah dirawat karena mengidap bronkitis. Ia kemudian langsung bertolak ke Vatikan untuk memulai persiapan Pekan Suci dan Paskah.
Masalah kesehatannya yang meningkat selama setahun terakhir telah memicu kekhawatiran luas, termasuk spekulasi bahwa ia mungkin memilih untuk pensiun daripada tetap bekerja seumur hidup.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)