Muslih menyebut hubungan pacaran keduanya inipun sudah sampai tahap bertunangan, di mana Muslih yang pernah datang ke rumah keluarga pacar Briptu RF untuk melamar
RUANGPOLITIK.COM —Polisi masih mendalami kasus kematian staf Spripim Polda Gorontalo, Briptu RF (28) yang diduga bunuh diri di dalam mobil dinas Polda Gorontalo, pada Sabtu (25/3).
Briptu RF diduga bunuh diri lantaran ada permasalahan asmara.
Saat ini polisi masih mencari seorang wanita yang diduga sebagai kekasih korban yang selama ini telah berhubungan jarak jauh dengan RF.
“Korban ini menjalani hubungan jarak jauh atau bisa dikatakan LDR dan mengalami permasalahan. Korban mengenal seseorang yang ini masih kami dalami,” Direktur reserse kriminal umum (Dirkrimum) Kombes Pol Nur Santiko, Senin (27/3).
Sementara itu Muslih, ayah Briptu RF mengakui bila anaknya memiliki hubungan asmara atau berpacaran dengan seorang Polwan yang bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri.
Muslih menyebut hubungan pacaran keduanya inipun sudah sampai tahap bertunangan, di mana Muslih yang pernah datang ke rumah keluarga pacar Briptu RF untuk melamar.
“Kalau tunangannya itu kan juga memang pernah datang ke sini, dan saya juga pernah melamar ke sana,” ujar Muslih saat menunggu jenasah anaknya tiba di rumahnya di Mijen Semarang, Senin (27/3).
Muslih tak menampik bila ada kendala atau masalah pada hubungan asmara anaknya dengan sang tunangan.
Menurutnya, lebih disebabkan karena kesibukan keduanya. Briptu RF yang harus selalu mendampingi Kapolda Gorontalo, dan sang tunangan yang banyak melakukan penyidikan di Densus 88.
“Cuma konflik itu kan konflik pribadi, saya tidak bisa menyimpulkan sebenarnya. Kalau saya duga itu ya karena saling sibuk sendiri karena calonnya itu di Densus, kalau anak saya di ajudan,” tambah Muslih.
Meski demikian, kabar meninggalnya sang anak membuat Muslih dan keluarganya sangat syok karena tidak ada masalah apapun yang diceritakan oleh Briptu RF.
“Selama ini tidak pernah ada sekalipun mengeluh persoalan yang terjadi, ibaratnya kalau ada hujan pasti ada mendungnya. Ini mendung nggak ada, hujan gitu lho. Itu yang kita pertanyakan sampai saat ini,” katanya.
Jenasah Briptu RF sendiri tiba di kampung halamannya di Desa Ngadirgo, Mijen, Semarang sekitar pukul 15.45 WIB untuk disemayamkan sementara dan tak lama kemudian dilakukan pemakaman dengan upacara militer.
Kapolda Gorontalo Irjen Pol Helmy Santika turut hadir dalam pemakaman didampingi Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.
Hasil penyelidikan sementara Polda Gorontalo menyebut Briptu RF melakukan aksi bunuh diri dengan menembak dada kirinya dengan pistol di dalam mobil dinas.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)