Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengatakan, boleh menyuarakan semua aspirasi. Namun harus melihat kondisi keuangan negara
RUANGPOLITIK.COM —Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri merasa kasihan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Megawati menilai tubuh Jokowi semakin kurus karena mengurus negara.
Oleh sebabnya, Megawati meminta kepada aparat dan perangkat desa untuk tidak terus mendorong Jokowi mengalokasikan 10 persen APBN untuk desa.
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengatakan, boleh menyuarakan semua aspirasi. Namun harus melihat kondisi keuangan negara.
“Kasihanin dong badannya makin kering, makin kurus. Karena pusing ngurusin negoro. Negoro susah diurus,” kata Mega saat acara Desa Bersatu di Lapangan Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 19 Maret 2023.
Dia menegaskan, para kepala desa yang hadir di lokasi acara itu mesti guyub di desanya masing-masing.
“Jangan satu, ya, terprovokasi. Ini Ibu bilang banget. Provokasi sama provokator itu beda. Kebayang nggak, jadi guyub di desa masing-masing,” katanya.
Sebelumnya, para kepala desa mendesak Jokowi untuk menaikkan anggaran desa hingga 10 persen dari APBN, yakni Rp300 triliun per tahun.
Menurut mereka, dengan naiknya dana desa hingga Rp300 triliun dapat menyelesaikan berbagai permasalahan di wilayahnya.
Megawati Dapat Pengargaan
Dalam kesempatan yang sama, Megawati Soekarnoputri mendapatkan pengargaan dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) sebagai tokoh penggerak gotong royong desa.
Penghargaan itu diterima Megawati dalam acara Peringatan Sembilan Tahun UU Desa di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu 19 Maret 2023.
“Saya berterima kasih diundang. Saya tidak menyangka diundang karena meskipun saya tahu karena saya ini suka blusukan ke desa-desa. Kalau namanya blusukan itu, bahasa Jawa. Kalau bahasa lain, diam-diam ke desa-desa, tidak perlu gembar-gembor buat melihat kehidupan di desa kayak gimana,” ujar dia, di Jakarta, Minggu 19 Maret 2023.
Selain Megawati, sejumlah tokoh yang mendapatkan penghargaan lain, yakni Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan selaku tokoh nasional penggerak kemandirian desa, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai tokoh nasional penggerak tata kelola pemerintahan desa, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai gubernur peduli kesejahteraan aparatur desa.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)