Dulu, perusahaan pembuat mobil listrik membeli nikel mentah dari Indonesia. Mereka membuat baterai kendaraan listrik di Eropa dan menjual mobil listrik untuk menghasilkan banyak uang
RUANGPOLITIK.COM — Blogger video ternama, Nuseir Yassin atau Nas Daily berdarah arab asal Israel, membuat content menarik tentang Nikel di Indonesia. Konten itu berkaitan dengan Kebijakan hilirisasi nikel yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengatakan kebijakan ini adalah kebijakan yang sangat tepat dan menguntungkan. Dia menyebut Indonesia akan kaya raya jika kebijakan itu terlaksana dengan baik sehingga mampu menjadi penyuplai utama baterai mobil listrik dunia.
Hal tersebut dikatakan pria dengan nama asli Nuseir Yassin itu dalam akun instagram pribadinya @nasdaily yang dikutip Rabu (15/2/2023).
“Dulu, perusahaan pembuat mobil listrik membeli nikel mentah dari Indonesia. Mereka membuat baterai kendaraan listrik di Eropa dan menjual mobil listrik untuk menghasilkan banyak uang. Sementara itu, negara penghasil nikel hanya mendapat sedikit uang (keuntungan). Perdagangan global yang rusak,” katanya di akun media sosialnya tersebut.
Namun sekarang kata dia kondisinya telah berbeda, dimana lanjut Nas Daily pemerintah Indonesia sudah sadar. Kini Indonesia telah melarang melakukan ekspor bahan mentah komoditas utama seperti nikel.
Kondisi ini pun dia bilang bakal menguntungkan, karena bisa memberikan nilai tambah dari komoditas Indonesia yang dijual di pasar global, seperti nikel yang bisa dijadikan baterei kendaraan listrik.
“Dengan begitu, Tesla dan semua pabrikan mobil listrik akan membuat baterai di Indonesia. Sehingga setiap mobil listrik baru yang anda beli akan membuat banyak negara kaya. Seperti itu seharusnya perdagangan global berlangsung,” pungkasnya.
Nas Daily mengatakan mobil listrik seperti Tesla bisa dibuat hanya dari satu negara. Kuncinya adalah baterai yang digunakan untuk mobil listrik, yakni menggunakan nikel. Meski sulit didapatkan, ia menyebut bahwa 25 persen cadangan nikel dunia dimiliki Indonesia.(Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)