RUANGPOLITIK.COM — Ketua Umum partainya, Muhamad Mardiono yang menyebut Sandiaga Uno telah mendapat restu Prabowo Subianto untuk bergabung dengan PPP. Namun hal ini dibantah secara tegas oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad membantah soal kabar salah satu koleganya di partai, Sandiaga Uno pernah meminta atau mendapat izin untuk gabung PPP.
Dasco mengaku tidak pernah mendengar kabar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu meminta izin untuk gabung PPP. Begitu pula dengan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto yang memberikan izin keluar Gerindra.
“Saya belum pernah mendengar Pak Sandi minta izin, atau belum pernah mendengar Pak Prabowo memberikan izin,” kata dia di kompleks parlemen, Senin (13/2/2023).
Wakil Ketua DPR itu menganggap kabar yang disampaikan Plt Ketua Umum PPP soal Sandiaga sebagai dinamika politik. Namun, dia ingin agar etika-etika berpolitik tetap digunakan jika Sandi benar ingin keluar Gerindra dan bergabung dengan PPP.
Terlebih, Dasco menyebut Ketua Umumnya juga tak pernah menghalangi kader partainya yang ingin berkarir. Namun, dia menegaskan bahwa calon presiden dari Gerindra hasil Rapimnas hanya Prabowo Subianto.
“Cuma kita kan sudah sama-sama tahu bahwa calon presiden dari Partai Gerindra itu sudah fiks hanya Pak Prabowo melalui Rapimnas waktu itu,” kata dia.
Wakil Ketua Umum PPP, Amir Uskara meluruskan pernyataan Plt. Ketua Umum partainya, Muhamad Mardiono yang menyebut Sandiaga Uno telah mendapat restu Prabowo Subianto untuk bergabung dengan PPP.
Menurut Amir, pernyataan Mardiono di hari ulang tahun PPP ke-50 itu justru meminta Sandi harus dapat izin dari Prabowo selaku ketua umum partai Gerindra jika hendak gabung PPP. Dia membantah Sandi telah mendapat izin Prabowo.
“Pak Mardiono justru menyampaikan kalau Pak Sandi harus dapat izin dari Pak Prabowo kalau mau gabung PPP, buka sudah dapat izin,” ucap Amir saat dihubungi, Senin (13/2/2023).
Dia sekaligus mengklarifikasi pernyataan Mardiono yang mengajak Sandi menjadi calon presiden di Pilpres 2024. Menurut Amir, partainya hanya mendorong semua tokoh berprestasi maju sebagai capres atau cawapres.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)