RUANGPOLITIK.COM — Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar rapat pimpinan (rapim) di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan. Rapim kali ini dilaksanakan untuk memberikan bekal kepada seluruh anggota TNI untuk melaksanakan tugasnya pada 2023.
Pelaksanaan rapim langsung dipimpin oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Selain itu, hadir KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo.
“Arahan Panglima TNI kepada seluruh jajaran TNI adalah untuk bekal melaksanakan tugas di tahun 2023,” ujar Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers usai rapim TNI di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan.
Yudo menjelaskan ada banyak aspek yang dibahas dalam rapim kali ini. Secara garis besar, yang dibahas adalah bidang perencanaan, logistik, intelijen, hingga inspektorat.
“(Dibahas) mulai bidang perencanaan, bidang logistik, bidang intelijen, inspektorat dan sebagainya serta penekanan penekanan yang lain,” kata dia.
Salah satu yang ditekankan Yudo dalam rapim kali ini soal anggota TNI yang tak boleh terlibat politik praktis. Hal itu sebagai respons dari arahan Presiden Jokowi.
“Sehingga ke depan tentunya juga dalam Pemilu 2024 bahwa sekarang ini saya sudah tekankan kepada mereka netralitas TNI dan tidak ikut dalam politik praktis, sesuai dengan penekanan,” sebut Yudo.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan jajarannya semaksimal mungkin mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bahkan ia menyarankan anak buahnya melibatkan dukun untuk menurunkan hujan.
Awalnya Yudo menyinggung soal arahan Presiden Jokowi untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dia pun menyinggung soal perjanjian copot jabatan jika karhutla tidak teratasi.
“Kemarin sempat diingatkan, ingat perjanjian 7 tahun lalu masih berlaku. Ini bukan menakut-nakuti, artinya dulu pernah ada perjanjian pencopotan jabatan apabila gagal mengatasi karhutla,” kata Yudo dalam paparannya pada rapim TNI di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).
Untuk itu, ia meminta jajarannya semaksimal mungkin mengatasi karhutla dengan alutsista yang ada. Ia menyarankan dilakukan rekayasa cuaca agar menurunkan hujan di daerah karhutla.
“Libatkan semuanya untuk mengatasi karhutla. Jangan diselesaikan sendiri kalau memang butuh bantuan, kirim pesawat tempur, apa namanya rekayasa cuaca supaya hujan di situ supaya tidak kebakar, gunakan sarana prasarana,” kata dia.
Bila tidak cukup, Yudo berkelakar agar melibatkan dukun untuk menurunkan hujan. Terutama di daerah rawan karhutla.
“Kalau perlu cari dukun, biar hujan terus menerus tiap hari sehingga tidak terjadi karhutla. Khususnya, di Riau, Kalimantan. Mulai sekarang sudah siapkan dukun mana saja yang harus dipanggil supaya bisa mendatangkan hujan,” kata Yudo yang kemudian disambut tawa para jajarannya.
Yudo juga meminta jajarannya segera melapor bila karhutla tidak padam meski segala upaya sudah dilakukan. Nantinya Yudo akan langsung melapor kepada Presiden Jokowi.
“Kalau kita sudah semaksimal mungkin menggunakan sarana prasarana yang ada, kebakarannya masih tidak padam, kita laporkan bahwa kita sudah berusaha, laporkan kepada pimpinan, laporkan kepada saya, biar saya juga sampaikan kepada presiden,” ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI-Polri untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jokowi mengungkit perjanjian soal tanggung jawab Pangdam dan Kapolda tentang karhutla yang sudah disampaikan sejak 7 tahun lalu.
“Janjiannya tetap, tadi saya ulang lagi mengenai janjian, janjian saya 7 tahun masih berlaku sampai sekarang. Kalau ada kebakaran besar di provinsi, yang tanggung jawab Pangdam, Kapolda, Danrem, hati-hati. Saya ngomong hati-hati, janji masih berlaku,” kata Jokowi usai memberikan pengarahan di Rapat Pimpinan TNI-Polri 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (8/2/2023).
Jokowi mengingatkan TNI-Polri soal cuaca panas di akhir Februari. Sejumlah daerah di Indonesia harus menjadi atensi
“Karhutla ini kan El Nino hati-hati tadi saya memberikan warning untuk provinsi-provinsi Riau, Sumut Kalimantan hati-hati, karena nanti di akhir Februari atau Maret itu sudah panasnya sudah naik,” ujar Jokowi.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)