Sejauh yang kami ikuti, elektabilitas AHY jika dibandingkan dengan Khofifah sebagai pendamping Anies masih lebih baik
RUANGPOLITIK.COM — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat berbeda pandangan soal cawapres Anies Baswedan antara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
PKS tampaknya lebih setuju jika Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dipasangkan dengan bakal capres Partai NasDem Anies Baswedan. Sebab, sosok Khofifah dianggap mampu memberikan kemenangan di Pilpres 2024.
Sementara Demokrat tetap AHY lebih baik untuk cawapres Anies. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar usulan PKS sangat wajar. Namun, dia mengingatkan agar sosok yang diusulkan mempertimbangkan prinsip kemenangan di Pemilu 2024 dilihat dari berbagai faktor salah satunya elektabilitas.
“Kami menghargai pendapat siapapun, namun terkait penentuan cawapres Demokrat tetap berpandangan bahwa faktor pemilihan capres cawapres harus didasarkan pada penilaian yang obyektif dengan mempertimbangkan aspirasi dan dukungan rakyat yang antara lain terpotret dalam survei-survei yang kredibel. Pertimbangan ini karena prinsipnya kami ingin menang, bukan sekadar ikut kontestasi,” kata Renanda, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (24/1).
Oleh karena itu, dia meyakini jika Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai sosok yang lebih baik untuk mendampingi Anies Baswedan ketimbang Khofifah. Karena, elektabilitas AHY lebih tinggi dibanding Khofifah.
“Sejauh yang kami ikuti, elektabilitas AHY jika dibandingkan dengan Khofifah sebagai pendamping Anies masih lebih baik,” ucapnya.
Terlebih, kata Renanda, AHY merupakan sosok dengan kriteria yang diinginkan Anies. Di antaranya, memiliki elektabilitas tinggi serta figur yang merepresentasikan perubahan dan perbaikan.
Kendati demikian, dia menekankan agar PKS, Demokrat, dan Partai NasDem yang tengah menjajaki koalisi perubahan tidak memaksakan kehendak masing-masing.
“Terakhir, menjadi konsensus atau kesepakatan ketiga partai politik (parpol) yakni Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Nasdem. Tidak boleh satu sama lain antara parpol dalam koalisi ini memaksakan pemikiran dan kehendak masing-masing,” imbuh Renanda.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai, Khofifah mewakili segmentasi yang dapat melengkapi Anies menuju kemenangan.
Dia berharap, agar Anies-Khofifah bisa disepakati oleh partai-partai yang tengah menjajaki koalisi perubahan diantaranya PKS, Partai Demokrat, dan PKS.
“Cocok kok (Anies-khofifah). Mewakili segmen emak emak, mewakili kaum Nahdiyin, mewakili orang Jawa, mewakili orang terpelajar,” kata Juru Bicara (Jubir) PKS Ahmad Mabruri, saat dihubungi merdeka.com, Minggu (22/1).(Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)