RUANGPOLITIK.COM — Menurut Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja menjelaskan, elektabilitas Partai Golkar mengalami penurunan dari kisaran 8 persen menjadi 7,3 persen pada akhir tahun 2022.
“Temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan Golkar mengalami penurunan elektabilitas,” kata Achmad Subadja, Senin (9/1/2023).
PDIP dan Partai Gerindra terus meroket dalam hasil survei yang dilakukan Voxpopuli Research Center. Hasil survei PDIP dengan elektabilitas 18,4 persen, disusul Gerindra sebesar 13,5 persen. Kedua partai yang sama-sama penyangga koalisi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin itu tetap memimpin sepanjang 2022.
Pada urutan berikutnya Golkar dan PKB bersaing ketat memperebutkan posisi tiga besar. PKB mencatatkan elektabilitas 8,0 persen, menggeser Golkar ke peringkat keempat, disusul Demokrat 5,7 persen, PSI 5,5 persen, dan PKS 4,8 persen.
Achmad mengatakan jika dibandingkan survei sebelumnya pada Desember 2021, elektabilitas Golkar stabil pada kisaran 8 persen. Namun, kini melemah menjadi 7,3 persen.
Sementara itu, NasDem yang resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres juga belum kunjung mengumumkan atau menggalang koalisi. Elektabilitas NasDem yang sempat anjlok setelah deklarasi pencapresan Anies belum beranjak dan kini masih 3,3 persen.
Dengan elektabilitas tersebut, Nasdem terancam tidak bisa kembali ke Senayan bersama partai-partai lain, yakni PAN 2,2 persen dan PPP 2,0 persen.
Ketiganya juga terancam oleh partai-partai nonparlemen maupun partai baru, seperti Perindo 1,4 persen dan Gelora 1,3 persen. Sementara itu, tren elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus naik mencapai 5,5 persen.
“Elektabilitas Golkar turun pada momen pergantian tahun 2023, sedangkan PSI naik,” kata Achmad Subadja.
Berikutnya Partai Ummat 0,8 persen, Hanura 0,5 persen, PBB 0,3 persen dan PKN 0,1 persen. Sementara Partai Garuda dan Partai Buruh nihil dukungan dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab sebesar 24,9 persen.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 17 hingga 23 Desember 2022 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak bertingkat dan mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Untuk margin of error survei sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)