RUANGPOLITIK.COM— Hingga hari ini PDIP masih belum menentukan sikap tentang siapa Capres yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Bahkan persaingan antar Pian Maharani dan Ganjar Pranowo justru melahirkan riak-riak kecil di internal meski sudah berhasil di lemahkan.
Hingga kemudian mencuat usulan agar nama Megawati Soekarnoputri kembali dicalonkan sebagai capres ditengah arus konflik yang dianggap bisa menetralisir perpecahan di internal PDIP.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai akan menjadi perjuangan berat jika Megawati kembali mencalonkan diri dalam Pilpres mendatang.
Usulan agar Megawati maju lagi dalam kontestasi politik itu disampaikan oleh Co-Founder Total Politik Budi Adiputro dalam acara diskusi politik yang diselenggarakan Perhimpunan Orang Merdeka.
Acara itu turut dihadiri, Ketua DPP NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi, Wasekjen PPP Idy Muzayyad, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Budi awalnya menyinggung soal dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Puan Maharani sebagai capres bisa membelah internal PDIP. Menurutnya, ancaman keterbelahan itu tak akan terjadi jika Megawati yang maju sebagai capres.
“Ketika ada fraksi Ganjar dan ada fraksi Puan ya ini bisa membelah partai, bisa membuat partai ini ke depan bisa pincang juga karena keterbelahan. Kenapa nggak disorong ke Bu Mega? Bu Mega secara umur secara konstitusi masih memungkinkan, jadi ketika Bu Mega menjadi opsi maka keterbelahan ini pasti nggak ada. BTL semua, banteng tegak lurus,” kata Budi dalam acara Diskusi Politik di Kopi Politik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).
Budi juga bicara soal negara Amerika Serikat (AS) yang capresnya tak lagi berusia muda, namun memiliki pengalaman. Dia menyebut hal itu menjadi contoh situasi yang sama jika Megawati kembali maju sebagai capres.
“Ada negara namanya Amerika Serikat, 2024 nanti kita akan ketemu dua orang kakek-kakek, Gus Choi, kalau nggak ada aral melintang akan ada dua kakek-kakek namanya Presiden Joe Biden, 82 tahun nanti 2024, dan Presiden Donald Trump 78 tahun akan bertarung, berkompetisi menjadi orang paling kuat di muka bumi 2024, umurnya 78 dan 82 ya sama, Bu Mega sepantaran lah, Bu Mega 75 kalau nggak salah 76, tahun ini 76. Masih 75, tahun depan 77, sama lah. 82 tahun Gus Choi itu apakah Amerika kita bilang nggak ada stok anak muda? Kan nggak juga, nah itu imajinasinya, boleh dong,” ujarnya.
Awalnya Mardani menyampaikan sosok Megawati sebagai Ketum PDIP. Menurutnya Megawati terbukti telah membesarkan partai dengan julukan moncong putih itu.
“Pertama, Bu Mega tokoh yang terbukti menjaga dan membesarkan PDIP,” kata Mardani, Minggu (8/1/2023).
Menurut Mardani, dicalonkan atau tidaknya Megawati dalam Pilpres nanti merupakan hak internal PDIP. Mardani kemudian menyinggung nama-nama capres yang berada di posisi tiga besar dalam survei, dia lantas menyinggung perjuangan akan berat jika Megawati maju sebagai capres.
“Kedua, hak kawan-kawan PDIP jika ingin mencalonkan. Ketiga, hingga saat ini tiga besar masih Mas Ganjar, Mas Anies dan Pak Prabowo. Akan perjuangan berat untuk Bu Mega,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan jika capres PDIP adalah sosok yang sudah dipersiapkan dan dapat melanjutkan nafas perjuangan Bung Karno.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)