Saya kira mereka ini harus tobat ini sebenarnya. Tobat membangun narasi yang tidak valid dan tidak fair
RUANGPOLITIK.COM — Waketum PAN Yandri Susanto meminta agar lembaga survei bertobat karena membuat narasi yang tidak valid. Pernyataan itu dilontarkan Yandri merespon hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
“Saya kira mereka ini harus tobat ini sebenarnya. Tobat membangun narasi yang tidak valid dan tidak fair,” kata Yandri saat menghadiri acara refleksi akhir tahun PAN di Kantor DPP PAN, Minggu (18/12).
Dalam survei tersebut, elektabilitas PAN hanya 1,7 persen jika Pemilu diadakan sekarang. Yandri tidak sepakat dengan hasil survei tersebut karena PAN telah lima kali mengikuti Pemilu dan angkanya selalu melebihi angka yang ada disurvei.
“PAN itu sudah lima kali ikut Pemilu, alhamdulilah selalu lolos PT, jauh di atas angka yang ditaksir atau ditampilkan atau dinarasikan oleh lembaga-lembaga survei termasuk SMRC,” ujarnya.
Dalam survei SMRC pada Desember 2022, PAN menjadi Parpol parlemen yang memiliki angka elektabilitas terkecil.
Namun begitu, Yandri tidak terlalu mempersoalkan hasil survei tersebut. Ia menyebut, hasil survei tersebut sebagai penyemangat.
“Bagi kami kami bawa santai saja kami bawa sebagai penyemangat kami,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengungkap, tren elektabilitas partai yang tercatat meningkat adalah PDIP dan Demokrat.
“Dibanding hasil pemilu 2019 lalu, dukungan kepada PDIP naik dari 19.3 persen menjadi 24,1 persen. Elektabilitas Demokrat juga sedikit naik dari 7,8 persen menjadi 8,9 persen, atau relatif stabil,” ungkap Deni.(Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)