RUANGPOLITIK.COM — Aksi demo menolak KUHP yang terjadi di depan kantor DPRD Jabar pada Kamis (15/12) berakhir ricuh. 40 orang ditangkap dan diamankan oleh pihak kepolisian. Dan hari ini sebanyak 29 orang mahasiswa yang ditangkap sudah dikembalikan ke orangtua dengan syarat wajib lapor.
Mereka dibebaskan setelah diperiksa di Mapolrestabes Bandung, Jumat (16/12). Kasat Reskrim Polrestabes Bandung Kompol Arief Prasetya mengatakan, saksi yang diperiksa dalam kejadian ini berjumlah 40 orang dan 29 orang di antaranya adalah mahasiswa.
“Kami lakukan pemeriksaan 40 saksi, 29 mahasiswa, dua warga, security, operator CCTV dan anggota Polri,” kata Arief di Mapolrestabes Bandung, Jumat (16/12).
Arief menyatakan, mahasiswa ini dibebaskan dan wajib mengisi surat pernyataan. “Dari mahhasiswa akan kami pulangkan disertai pernyataan dan dikenakan wajib lapor,” ujarnya.
Disinggung apakah ada tersangka dalam kejadian ini, Arief sebut masih dalam proses penyelidikan.
“Untuk tersangka masih kami selidiki,” terangnya.
Menurutnya, anggota Satreskrim Polrestabes Bandung masih bekerja di lapangan untuk menggali fakta-fakta baru.
“Anggota di lapangan untuk mencari kesesuaian antara keterangan-keterangan saksi, kemudian analisa dari CCTV,” ujarnya.
Menurut Arief, para saksi diperiksa untuk dimintai keterangan dalam kejadian ini. “Iya kita periksa 1×24 jam dan akan kami pulangkan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kericuhan aksi demonstrasi penolakan KUHP ini terjadi, Kamis (15/12) malam di depan Gedung DPRD Jawa Barat.
Dalam aksi tersebut, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung mengungkapkan puluhan demonstran yang menggelar aksi tolak Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) di Kota Bandung ditangkap oleh aparat kepolisian, Kamis (15/12) sore.
“Pasca demonstrasi anti-RKUHP yang terjadi pada Kamis 15 Desember 2022 di Kota Bandung. Puluhan demonstran ditangkap secara sewenang-wenang sore ini,” tulis LBH Bandung dalam akun Instagram resminya.
LBH Bandung menyebut hingga saat ini lokasi penahanan peserta aksi masih belum diketahui. Selain itu, ponsel milik sejumlah demonstran juga diduga dirampas.
“HP mereka juga dirampas,” ucapnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)