RUANGPOLITIK.COM — Pemilihan Presiden (Pilpres) masih akan berlangsung sekira 1,5 tahun lagi, tepatnya pada Februari 2024.
Meski begitu, sejumlah nama mulai bermunculan sebagai tokoh yang dijagokan sebagai capres 2024.
Lantas bagaimana kecenderungan popularitas sejumlah tokoh yang disebut-sebut akan meramaikan pesta demokrasi lima tahunan nanti?
SMRC melakukan survei nasional yang diupdate terakhir pada 5-13 November 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yang dipilih secara random (multistage random sampling) dengan jumlah responden mencapai 1220.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Adapun Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Berdasarkan temuan SMRC, sampai saat ini Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan tokoh yang paling populer.
Hampir semua warga di Indonesia mengetahui Prabowo dengan presentase mencapai 95%. Setelah Prabowo, tokoh yang banyak dikenal adalah Anies Baswedan mencapai 85%.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memiliki tingkat kedikenalan lebih rendah.
Ganjar baru dikenal oleh 75% pemilih, Puan Maharani 69%, dan Airlangga hanya 39%.
“Dari Maret 2021 ke November 2022 awareness Ganjar naik dari 54% menjadi 75%, sementara awareness Anies hanya naik sedikit dari 81% menjadi 85%, dan hampir semua pemilih sudah tahu Prabowo (95%). Yang tahu Puan sekarang sekitar 69% dan yang tahu Airlangga baru 39%,” demikian hasil survei SMRC dilansir Minggu (27/11/2022).
Namun temuan penting dari survei ini adalah tingkat penerimaan atau likeability calon. Berdasarkan hasil survei, Ganjar Pranowo ternyata paling disukai dibanding tokoh lain. Sebanyak 89 persen responden menyukai Ganjar Pranowo.
Tingkat kedisukaan Ganjar lebih positif dari Prabowo Subianto (76%) dan Anies Baswedan (75%). Sementara Airlangga Hartarto dan Puan memiliki tingkat kedisukaan yang lebih rendah.
“Yang suka Airlangga 64%, Puan Maharani 45%,” ujarnya.
Tingkat penerimaan Ganjar yang positif menjelaskan mengapa dukungan kepada Ganjar sementara lebih tinggi dari calon-calon lain. (FSL)
Editor: Ivo Yasmati