RUANGPOLITIK.COM — Partai NasDem secara perlahan dan pasti membangun komunikasi politik dengan dua partai besar untuk memperkuat power memenangkan Pilpres 2024 mendatang. Dua partai ini rencananya akan berkoalisi dengan partai besutan Surya Paloh. Deklarasi ini akan berlangsung 10 November 2022 mendatang. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua, DPP NasDem Willy Aditya kepada wartawan.
“Sejauh ini masih on schedule 10 November rencananya,” ucap Willy.
Komunikasi politik lebih fokus kepada menyatukan kesamaan pandangan terutama pembahasan koalisi.
“Kita mengalir, prinsipnya koalisi lebih didahulukan terbangun dibandingkan dengan cawapres,” jelasnya.
Terkait cawapres, Willy mengatakan pihaknya masih dalam menentukan kriteria dan mekanisme. Meski begitu ketiganya terbuka figur cawapres baik dari partai ataupun non partai.
“Belum (ada penentuan) masih berupa kriteria dan mekanisme. Sejauh ini masih dinamis. Kita terbuka baik dari dalam partai maupun luar parpol,” jawab Willy.
Pertemuan itu dilakukan Jumat (21/10) Partai NasDem diwakili oleh Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya dan Sugeng Suparwoto. PKS diwakili oleh Wakil Ketua Majelis Syuro Mohamad Sohibul Iman, Ketua DPP Polhukam Al Muzammil Yusuf.
Sementara Partai Demokrat diwakili oleh Sekjen Teuku Riefky Harsya. Pertemuan tiga pihak tersebut juga dihadiri oleh Sudirman Said sebagai pihak yang mewakili Anies Rasyid Baswedan yang merupakan bakal calon presiden 2024 dari Partai NasDem. Dalam pertemuan tersebut, NasDem mengajak PKS dan Demokrat untuk duduk bersama mematangkan format koalisi perubahan yang akan digagas bersama.
“Ada beberapa hal penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut, seperti kriteria pasangan bakal calon wakil presiden yang cocok mendampingin Anies Rasyid Baswedan,” ujar Willy dalam keterangan tertulisnya.
Editor: Ivo Yasmiati