RUANGPOLITIK.COM — Sejak Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah menyatakan kesiapannya sebagai Calon Presiden (Capres), menimbulkan polemik ditubuh internal PDI-Perjuangan. Namun Sekretaris PDI-P Hasto Kristiyanto saat ditemui wartawan, Rabu (19/10) menilai sikap politik Ganjar masih dalam batas wajar.
“Pak Ganjar kan bicara kalau ditugaskan. Ya kalau. Dalam konteks seperti ini, kita kan berbicara bahwa skala prioritas saat ini semua kader partai turun ke bawah untuk mengejar prestasi yang setinggi-tingginya di tengah rakyat,” kata Hasto.
Sebab, menurutnya, Ganjar Pranowo masih mengatakan penting untuk mengikuti mekanisme partai terkait pencapresan. Dalam hal ini, Hasto menyoroti ucapan Gubernur Jawa Tengah tersebut yang menyebut “kalau ditugaskan”.
Akan berbeda jika Ganjar atau siapa pun kader PDI-P menyatakan diri sebagai calon presiden (capres). Padahal, PDI-P disebut belum memutuskan terkait pencapresan.
“Urusan capres-cawapres nanti akan ada momentumnya, dan momentumnya bukan saat ini,” ujarnya. Di sisi lain, Hasto juga menilai Ganjar Pranowo masih mengingat soal etika politik di PDI-P. Menurutnya, hal tersebut menandakan Ganjar sadar bahwa dirinya adalah kader partai.
“Artinya, setiap kader partai tidak bisa menyatakan dirinya “saya sebagai Capres”,” tegas Hasto.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyatakan kesanggupannya sebagai calon presiden (capres). Pernyataan ini ia sampaikan di salah satu akun youtube pada Selasa (18/10) kemarin.
“Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang mesti siap akan hal itu,” kata Ganjar Pranowo.
Meski demikian, ia mengaku tetap menghormati etika politik di internal PDI-P bahwa mekanisme pengumuman capres dilakukan oleh Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Namun, di sisi lain, Ganjar pun menilai bahwa hasil survei juga mesti dilihat partai dalam mengusung capres ataupun calon wakil presiden (cawapres).
“Tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang perbincangan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan,” ujar kader PDI-P itu. (Ivo)