Iqbal mengatakan pihaknya membawa enam tuntutan dalam aksi hari ini. Beberapa di antaranya menolak kenaikan harga BBM, menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, hingga menuntut kenaikan UMP 2023
RUANGPOLITIK.COM –Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengancam pihaknya akan melakukan mogok nasional pada Desember mendatang jika pemerintah mengabaikan tuntutan buruh dalam aksi hari ini, Rabu (12/10/2022).
Iqbal menyebut mogok nasional akan dilakukan oleh tiga hingga lima juta buruh dan 15 ribu pabrik di seluruh Indonesia, dan akan diumumkan secara resmi oleh pihaknya.
“Mogok kami rancang dan akan diumumkan resmi diikuti 3-5 juta buruh, supir, dan kelompok gerakan sosial lainnya,” ulasnya di kawasan Patung Kuda, Jakarta.
Iqbal mengatakan pihaknya membawa enam tuntutan dalam aksi hari ini. Beberapa di antaranya menolak kenaikan harga BBM, menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, hingga menuntut kenaikan UMP 2023.
Iqbal menilai kenaikan harga BBM sangat berdampak pada hidup kelompok masyarakat menengah ke bawah. Menurutnya, proyeksi inflasi 6,5 persen pada faktanya berkali-kali lipat bagi masyarakat.
Menurut Iqbal, kenaikan harga BBM berdampak pada harga pangan, transportasi, hingga ongkos sewa rumah.
“Inflasi yang diperkirakan 6,5 persen sesungguhnya di kelompok kelas menengah ke bawah, buruh dan pekerja lain ada tiga kategori yang dikonsumsi,” urainya.
Pertama, inflasi makanan. Dari proyeksi pemerintah 6,5 persen menurut perhitungan pihaknya justru menjadi 15 persen. Kedua inflasi transportasi dari sekitar 4 persen menjadi, justru menjadi 50 persen.
“Kelompok ketiga adalah perumahan. Sekarang naik 50 ribu dari rata-rata ongkos sewa rumah Rp500 ribu, naik 10 persen dua kali lipat dari inflasi umum,” tandasnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)