RUANGPOLITIK.COM – Pengamat Politik Ahmad Khoirul Umam memandang bahwa pemecatan Suharso Monoarfa dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan berdampak terhadap kesolidan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Pemecatan Suharso ini juga akan berdampak serius pada soliditas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB),” katanya kepada RuPol, Senin (5/9/2022).
Umam menebak kepemimpinan baru PPP pengganti Suharso akan mengoreksi keputusan politik koalisi pada Pemilu 2024 mendatang.
“Daripada di KIB sekadar menjadi pelengkap saja, maka PPP berpeluang dibawa untuk bergabung dengan koalisi lain yang lebih merepresentasikan karakter nilai-nilai politik Islam untuk menjaga basis pemilih loyalnya,” ucapnya.
Berita Terkait:
Nama Mardiono Mengapung Sebagai Plt Ketum PPP pada Mukernas Serang, Malam Ini
Mukernas PPP Sedang Berlangsung, Nasib Suharso Ditentukan Malam Ini?
Mardiono Jadi Plt Ketum PPP, Rusli Effendi: Bismillah, Semangat Baru
Umam mengingatkan bahwa PPP menjadi salah satu partai politik yang menurun elektabilitasnya di Pemilu 2019.
Dukungan elite PPP kala itu terhadap pasangan Capres tidak merepresentasikan karakter basis pemilih loyalnya.
Akibatnya, banyak pemilih PPP yang bermigrasi ke partai lain, hingga membuat elektabilitas PPP terkoreksi menjadi 4,52 persen saja atau hanya 0,52 persen di atas ambang batas parlemen yang ada.
Diketahui, Suharso Monoarfa diberhentikan sebagai Ketua Umum PPP oleh tiga majelis partai. PPP kemudian menunjuk Muhamad Mardiono.
Konflik di PPP memang terjadi sejak pertengahan tahun ini. Konflik semakin melebar setelah pidato Suharso terkait ‘amplop kiai’ viral.
Desakan Suharso mundur pun terjadi di sejumlah daerah yang dilakukan oleh elemen masyarakat dari kalangan santri. Suharso bahkan dilaporkan ke polisi terkait dugaan ujaran kebencian.(FSL)
Editor: Zulfa Simatur
(RuPol)