RUANGPOLITIK.COM – Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) sampai saat ini belum menentukan dukungan kepada calon presiden tertentu untuk Presiden tahun 2024. Oesman Sapta Odang berpendapat, sampai saat ini masih terlalu dini untuk Hanura mendukung salah satu calon presiden. Bahkan sebetulnya kalau saat ini dilakukan Pemilihan Presiden, maka Jokowi pasti masih menang. Pembangunan yang berhasil dilakukan Jokowi menyebabkan naiknya tingkat popularitas Presiden Jokowi.
“Tetapi Presiden Jokowi kan sudah tegas menyatakan akan selalu taat kepada konstitusi, jadi tidak mungkin maju lagi menjadi Presiden tahun 2024. Tetapi kalau kemudian menjadi wakil presiden bagaimana, apakah masih sesuai konstitusi?” katanya, bahkan OSO, panggilan akrabnya, juga yakin kalau Jokowi jadi wakil presiden, pasti kepilih lagi.
Untuk calon-calon presiden lain yang namanya sudah beredar saat ini, OSO menjawab secara diplomatis, bahwa nama yang beredar juga masuk dalam pertimbangannya. “Tetapi di Indonesia, apa saja bisa terjadi. Bisa saja ada nama baru yang muncul, yang sebelumnya tidak pernah kelihatan,” katanya.
Ketua Umum Partai Hanura ini menegaskan bahwa partainya baru akan menentukan nama seorang calon presiden 2024 pada akhir tahun 2022. Namun apakah calonnya akan sama dengan calon yang didukung Jokowi, hal ini belum tentu sama.
Walaupun OSO adalah pendukung berat Jokowi, tetapi dalam pemilihan Calon Presiden 2024 belum akan selalu mengikuti pilihan yang disampaikan Jokowi. OSO mendukung Jokowi karena sejak awal dia sudah yakin bahwa Jokowi mampu memimpin Indonesia, mampu membangun Indonesia dan mampu memahami sosial, politik dan budaya bangsa Indonesia. Dia akan konsisten mendukung presiden tahun 2024 yang memiliki karakter seperti Jokowi.
“Saya bukan dukun, tetapi menurut pengalaman, siapa yang saya dukung pasti jadi” katanya OSO dengan meyakinkan. Dia selalu berada di lingkungan pendukung pemerintahan sejak era Presiden Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY dan sekarang Jokowi. Karena itu dia tahu bagaimana memilih seorang Presiden. Walaupun selalu menjadi pendukung pemerintah, dia tidak pernah mau menjadi pejabat negara, seperti menteri. OSO sadar akan kemampuannya, maka kalau diminta masuk dalam kabinet, dia akan lebih memilih orang-orangnya yang punya kemampuan.
Sebagai pengusaha, Oesman nggak yakin mampu menjadi pejabat sebagai menteri. Banyak pengusaha yang mungkin bisa menjadi menteri, tetapi dia tidak bisa lakukan. “Kemampuan saya hanya lobi-lobi, itulah yang saya lakukan sampai saat ini,” pungkasnya. (RD)