RUANGPOLITIK.COM – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengeluarkan candaan ketika menjadi tamu undangan dalam acara Kongres VXI Fatayat NU di Palembang, Sumatera Selatan.
Prabowo mengaku merasa grogi berada di depan para anggota Badan Otonom (Banom) NU, yang merupakan kaum perempuan tersebut.
“Hari ini sungguh kehormatan besar bagi saya diundang di majelis ini. Saya sebenarnya agak grogi menghadapi begitu banyak emak-emak, di sini karena kita tahu sebenarnya yang berkuasa di negeri ini siapa? Yang berkuasa itu emak-emak,” ujar Prabowo dalam sambutannya, Jumat (15/7/2022).
Prabowo yang pada kesempatan tersebut sengaja mengajak beberapa orang purnawirawan jenderal, karena mengaku takut berhadapan dengan kaum perempuan tersebut.
“Jadi ini sebenarnya alasan kenapa saya ajak mereka, karena sebetulnya saya agak gemetar juga berdiri di sini,” lanjutnya.
Para purnawirawan jenderal yang bersama Prabowo itu di antaranya mantan KSAU Marsekal TNI Angkatan Udara (Purn) Imam Syafaat, mantan Wakil Menteri Pertahanan Jenderal TNI Safrie Syamsudin, mantan Kasum TNI dan Wakil KSAL Panglima Armada Laksamana Madya Didit Ashab, mantan Pangdam Jaya Letnan Jenderal TNI Agus Sutomo, dan mantan Pangdam Sriwijaya Letnan Jenderal TNI Putranto.
Lebih lanjut, Prabowo bertanya-tanya mengapa ia diundang ke Kongres Pemudi NU tersebut. Belakangan ia mengetahui tujuan dirinya diundang ke acara tersebut memang tepat sebab Menteri Pertahanan adalah pembantu utama Presiden Republik Indonesia di bidang pertahanan.
“Dan bagi bangsa Indonesia pertahanan adalah kewajiban seluruh warga negara. Seluruh rakyat berkewajiban untuk membela negara yang kita cintai, itu adalah undang-undang dasar kita. Jadi emak-emak ini ikut berkewajiban bertanggung jawab atas keselamatan bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya.
Berita terkait:
Survei: Prabowo, Anies, Ganjar Bersaing Ketat
Survei Charta: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo di Jateng-Jatim
Index Research: Prabowo-Puan, Potensi Besar Menang Pilpres 2024
Paket Prabowo-Cak Imin Hampir Final, Peluangnya?
Prabowo mengatakan di dunia sekarang ini bangsa yang lemah adalah bangsa yang akan dijajah oleh bangsa lain bangsa. Menurutnya, bangsa yang lemah juga adalah bangsa yang akan diinjak-injak dan kekayaannya dicuri oleh bangsa lain.
“Hal ini akhirnya yang membuat saya mungkin ini saya diundang di majelis terhormat ini, saya diundang untuk sedikit memberi beberapa pesan yang pertama tentunya adalah bahwa kita semua bertanggung jawab atas keselamatan masa depan kita,” pungkasnya. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)