RUANGPOLITIK.COM – Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyayangkan sindiran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar kepada Zulkifli Hasan (Zulhas).
Sebelumnya Muhaimin menyindir tentang menteri yang akting kaget dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok saat berkunjung ke pasar.
Viva Yoga menilai sindiran yang dilontarkan Muhaimin itu bisa menciderai keakraban sesama partai koalisi pemerintah.
“Cak Imin tidak perlulah menyindir sesama anggota partai koalisi pemerintah. Justru Cak Imin harus men-support agar kinerja seluruh kementerian dapat meningkat dan dapat mencapai target pembangunan nasional,” ujarnya ketika dihubungi wartawan, Jumat (17/6/2022).
Jika terjadi saling sindir pada internal partai koalisi pemerintah, itu bisa membuat terhalangnya kinerja pemerintah.
Harusnya menurut Viva Yoga, sesama partai koalisi pemerintah itu saling dukung dan saling bekerjasama untuk menyukseskan program-program pemerintah.
“Jika yang terjadi itu saling menyindir, saling meniadakan. Itu hal yang tidak baik dan tidak patut,” sambungnya.
“Kan tidak enak misalnya ada sindiran bahwa kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Abdul Halim Iskandar), ibarat wujuduhu ka’adamihi yang artinya keberadaannya seperti tidak ada,” katanya.
Padahal, lanjutnya Viva Yoga Menteri Abdul Halim Iskandar sudah bekerja keras untuk membantu presiden, namun tetap dianggap tidak ada dan tidak bekerja.
“Sementara realitasnya beliau telah bekerja keras, penuh perjuangan, dan tidak tidur,” katanya.
Berita terkait:
Cak Imin Sindir Menteri Baru Akting ‘Kaget’ Soal Harga Barang Naik
Waketum PAN Sebut Nama Calon Pengganti Zulhas di Wakil Ketua MPR
Zulkifli Hasan Jabat Mendag, Kamhar Lakumani Singgung…
Beragam Pendapat Pengamat soal Isu Reshuffle Kabinet, Begini Tanggapan Mereka…
Viva Yoga mengajak Cak Imin bekerja bersama membangun pemerintahan. Tidak lagi menyindir atau menyinggung menteri dari partai lain.
“Ayo Cak Imin, marilah membangun energi positif untuk meningkatkan kinerja pemerintah, membangun soliditas dan solidaritas di partai pemerintah. Tidak saling mengkritik dan merendahkan,” katanya. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)