RUANGPOLITIK.COM – Lembaga survey Indikator Politik Indonesia merilis hasil survey 19 nama yang mengapung sebagai kandidat Calon Presiden (Capres) 2024.
Dari hasil survey tersebut, terlihat elektabilitas para ketua umum (ketum) partai politik masih rendah, kecuali Prabowo Subianto dan Agus Harimurti Yudoyono (AHY).
Ketum DPP Gerindra Prabowo Subianto berada pada level atas kandidat capres, dengan elektabilitas 23,9 persen, hanya berada di bawah elektabilitas Ganjar Pranowo 26,7 persen.
Pada posisi ke-3 bercokol Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengalami peningkatan elektabilitas sampai 19,4 persen.
Nama AHY sendiri pada survey tersebut berada pada posisi ke-5 dengan elektabilitas 3,2 persen, di bawah Ridwan Kamil di posisi ke-3 sebesar 3,5 persen.
Pada survey yang terlaksana pada tanggal 14-19 April 2022 dengan 1.220 responden tersebut, Indikator menyuguhkan 19 nama, termasuk nama-nama ketum partai.
Kalau nama Puan Maharani masuk dalam klaster ketum partai, mengingat nama Megawati tidak masuk dalam survey, maka Puan adalah ketum partai yang berada pada posisi ke-10, dengan elektabilitas 1,1 persen.
Sementara itu, dua ketum partai yang secara resmi sudah menyatakan diri sebagai capres, yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar, hanya meraih elektabilitas 0,5 persen.
Keduanya berada pada posisi ke-12 dan 13.
Berita terkait:
Erick Thohir Layak Jadi Capres Alternatif Pengganti Muhaimin Bagi Warga NU
Khofifah Tumbangkan Muhaimin Sebagai Capres Pilihan Tokoh NU
Elektabilitas Erick Thohir Meroket, GET One: Jangan Puas Dulu
Survey SMRC: Prabowo dan AHY Tertinggi, Muhaimin dan Airlangga Nyungsep
Survey Indikator Sebut Sosialisasi Muhaimin Gagal
Jika berkaca pada hasil survey Indikator tersebut, maka bisa disimpulkan segala upaya sosialisasi secara masif oleh Muhaimin belum berhasil menaikkan elektabilitasnya.
Muhaimin sendiri sudah menyatakan diri maju sebagai capres sejak setahun lalu, bahkan dia sudah melaksanakan safari ke daerah-daerah guna mensosialisasikan keinginannya tersebut.
Ketum PKB sejak 17 tahun lalu itu, juga sudah bergonta ganti sebutan atau panggilan, guna mendapatkan brand yang bagus.
Sebelumnya kita mengenal Muhaimin dengan panggilan Cak Imin, kemudian berganti menjadi Gus AMI, menuju 2024 mendatang Muhaimin berganti panggilan lagi menjadi Gus Muhaimin.
Bahkan beberapa waktu lalu, nama Muhaimin juga sempat mengapung dengan wacana penundaan pemilu yang sempat membuat gaduh.
Seperti diakui Muhaimin sendiri, wacana yang merupakan usulannya itu membuat dia menjadi viral, sehingga menjadi sangat terkenal di tengah masyarakat.
Tapi hasil survey Indikator menunjukan, manuver-manuver Muhaimin tersebut tetap tidak bisa mengangkat elektabilitasnya, walaupun popularitasnya tinggi.
Bahkan ada kecenderungan elektabilitasnya mengalami penurunan yang signifikan berdasarkan survey Indikator pada awal Februari 2022 lalu.
Elektabilitas Kandidat Capres:
- Ganjar Pranowo – 26,7%
- Prabowo Subianto – 23,9%
- Anies Baswedan – 19,4%
- Ridwan Kamil – 3,5%
- AHY – 3,2%
- Erick Thohir – 2,4%
- Sandiaga Uno -2,4%
- Khofifah Indah Parawansa – 1,9%
- Tri Rismaharini – 1,3%
- Puan Maharani – 1,1%
- Mahfud MD – 0,7%
- Airlangga Hartarto – 0,5%
- Muhaimin Iskandar – 0,5%
- Sri Mulyani – 0,4%
- Gatot Nurmantyo – 0,4%
- Bambang Soesetyo – 0,3%
- Ahmad Syaikhu – 0%
- Suharso Manoarfa – 0%
- Zulkifli Hasan – 0%
(ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)