RUANGPOLITIK.COM-Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak ingin buru-buru mencopot Ade Yasin dari jabatan Ketua PPP Jawa Barat.
PPP masih menunggu perkembangan lebih lanjut, meski lembaga antirasuah telah menetapkan Bupati Bogor itu sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait audit laporan keuangan di Pemerintah Kabupaten Bogor.
Hal tersebut dikemukakan Ketua DPP PPP Andi Surya Wijaya.
Andi Surya mengatakan DPP PPP sampai saat ini belum membicarakannya. Karena masih menunggu perkembangan penanganan kasusnya di KPK.
Berita Terkait:
Sanggah Tak Korupsi, KPK: Bantahan Tersangka Ade Yasin Hal Lumrah
Empat Pegawai BPK Jabar Diduga Terima Uang Mingguan Rp10 Juta dari Ade Yasin
Bupati Bogor Ade Yasin: Saya Dipaksa Menanggung Perbuatan Anak Buah
KPK Sita Uang Rp 1 Miliar, dari OTT Bupati Ade Yasin
Meski demikian, Andi menyatakan DPP PPP akan melakukan musyawarah untuk membicarakan hal tersebut.
“DPP PPP belum menentukan kapan waktunya, tetapi akan membicarakannya,” ujar Andi Surya Wijaya saat dihubungi, Sabtu (30/4/2022).
Menurut Andi, sikap DPP PPP pada prinsipnya menghargai proses hukum yang sedang berjalan dengan berlandaskan asas hukum praduga tidak bersalah sampai ada keputusan hukum yang tetap.
“Karena dalam kasus ini, tersangkanya tidak hanya Ade Yasin tetapi ada tujuh orang tersangka lain,” katanya.
Namun, dengan pertimbangan bahwa roda organisasi partai harus tetap berjalan, maka DPP PPP nantinya akan membicarakannya.
Sebelumnya diberitakan, Ade Yasin kembali terpilih menjadi Ketua DPW PPP Jawa Barat dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII PPP Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Cianjur, Senin (29/3/2021).
Ade Yasin yang menduduki jabatan sebagai Bupati Bogor itu terpilih secara aklamasi untuk memimpin DPW PPP Jawa Barat periode 2021-2026.
“Kami butuh orang-orang yang bekerja untuk partai, nanti kami siapkan tim yang benar-benar kerja elektoral.”
“Di partai ini tidak lagi susunan stukturalnya seperti susunan kabinet, agar di 2024 mendapatkan banyak kursi,” ujar Ade Yasin ketika itu. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)