RUANGPOLITIK.COM-Reshuffle atau kocok ulang kabinet kian berhembus kencang setelah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggungnya saat memberikan pengarahan soal aksi afirmasi bangga buatan Indonesia pada Jumat (25/3).
Kepastian bakal adanya reshuffle Kabinet Indonesia Maju berawal dari Jokowi yang meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengganti direktur utama (dirut) di perusahaan BUMN yang tidak taat pada hal-hal yang sudah disepakati.
“Jika ada yang tidak taat apa yang kita sepakati hari ini. BUMN, saya sampaikan ke Menteri BUMN, ganti dirut-nya. Ganti, ngapain kita,” tegas Jokowi saat memberikan arahan seperti ditayangkan lewat Youtube, Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022).
Berita Terkait:
Pengamat: Ini Saat yang Tepat Presiden Reshufle Kabinet
Terkait Isu Reshufle, Ray Rangkuti Sebut 4 Menteri Layak Diganti
Ditanya Isu Reshuffle, Puan: Ya ampun, coba tanya sama yang di sana
Usai menyingung BUMN Jokowi kemudian membahas soal reshuffle kabinet. Dikatakan Jokowi penggantian dirut merupakan urusan Menteri BUMN, namun untuk di kementerian, penggantian merupakan bagiannya sebagai presiden.
“Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya. Reshuffle sudah, akan saya awasi betul,” kata Jokowi.
Sebelumnya Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan bahwa kader-kader PAN siap jika dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri dan wakil menteri (wamen) dalam Kabinet Indonesia Maju. Apalagi banyak kader PAN yang sudah berpengalaman menjadi menteri termasuk Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Politikus PAN Guspardi Gaus, mengaku bahwa partainya sudah menyiapkan kader-kader terbaik untuk bergabung masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Jokowi.
“Kami siap berkontribusi untuk pembangunan demi kepentingan masyarakat dan kepentingan bangsa dan negara, selalu siap diberi amanah,” kata Guspardi. (KRN)
Editor: Andre
(RuPol)