RUANGPOLITIK.COM-Pendiri Relawan Jokowi-Makruf, Bagus Satriyanto mengatakan Presiden Jokowi beserta jajaran menterinya dinilai telah berhasil mengatasi wabah pandemi Covid-19 yang melanda seentero negeri.
Menurutnya Presiden Jokowi hanya perlu mengganti Menteri ATR/BPN karena dinilai gagal menjalankan reformasi agraria yang tugasnya tidak terkait langsung dengan pandemi Covid-19.
“Kita tahu, semua pemimpin negara dibuat repot oleh wabah covid 19 dan dampak ekonomi yang terjadi. Tapi presiden dan jajarannya cukup berhasil. Ini bukan karena saya ingin menjilat. tapi faktanya, memang begitu, kondisi ekonomi hampir semua negara kacau balau” ujar Bagus Satriyanto, saat berbincang dengan Redaksi RuPol, Rabu (22/3/2022)
Berita Terkait:
Dedi Kurnia: Jika Reshufle, Itu Hanya Sekedar Memberi Jatah PAN
Terkait Isu Reshufle, Ray Rangkuti Sebut 4 Menteri Layak Diganti
Pengamat: Ini Saat yang Tepat Presiden Reshufle Kabinet
Sedangkan terkait langka dan mahalnya minyak goreng, lanjut Bagus tidak bisa serta-merta hanya menyalahkan Menteri Perdagangan. Pasalnya banyak pihak yang terkait dari mulai urusan kebun sawit, pabrik, distribusi, kebutuhan dunia dan sebagainya.
“Jadi, tidak fair jika urusan migor ini hanya menjadi tanggung jawab Mendag Lutfi sehingga dia harus dicopot. Lantas, apakah Mendag yang baru bisa mengatur Sinar Mas dan kawan-kawannya serta oknum yang jadi beking mafia migor?” ungkapnya.
Menurutnya, jika ada pergantian menteri maka yang perlu dicopot adalah menteri Sofyan Djalil. Sebab, jauh sebelum pandemi, perintah Presiden Jokowi untuk memberikan keadilan bagi korban perampasan tanah belum terwujud.
“Kalau perlu ganti menteri, ya Menteri Sofyan Djalil. Bidangnyakan tidak terkait langsung pandemi Covid-19. Tapi, saya belum dengar dia jalankan perintah presiden berikan keadilan buat korban perampasan tanah,” kata Bagus.
“Saya malah baca, Setelah Banser Anshor NU demo Perusahaan besar, baru korban dibayar. Jadi, Apa perlu Ketua Banser saja yang jadi Menteri ATR/BPN, Menteri Sofyan Jadi Menteri Agama?” sindirnya. (CHR)
Editor: Andre
(RuPol)