RUANGPOLITIK.COM – UNHCR memuji penyelamatkan 105 pengungsi etnis Rohingya yang terancam tenggelam ke Pelabuhan ASEAN, Krueng Geukuh, Aceh Utara, Aceh, Jumat (31/12/2021).
Para pengungsi Rohingya itu terdiri dari 8 pria, 50 wanita, dan 47 anak-anak. Kapal yang mereka tumpangi itu terombang-ambing akibat mesin mati dan bocor di tengah cuaca buruk.
Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenkopolhumkam Inspektur Jenderal Armed Wijaya selaku Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) memutuskan pendaratkan para pengungsi.
“Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia dan masyarakatnya yang telah membuktikan semangat kemanusiaan,” kata Kepala Perwakilan UNHCR di Indonesia, Ann Maymann, Jumat (31/12/2021).
Dikatakannya, staf Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Pengungsian atau UNHCR sudah berada di lapangan untuk memastikan para pengungsi menerima perawatan dan bantuan, termasuk pemeriksaan kesehatan Covid-19.
Baca juga:
PAN Minta Penghapusan Pertalite Ditunda
Menurut Ann Maymann, Indonesia telah beberapa kali bertindak mulia dan patut jadi contoh oleh negara lain penyelamatan jiwa pengungsi Rohingya sejak tahun 2015, 2018, dan 2020.
KRI Parang-547 yang menarik kapal pengungsi sejak Kamis, pukul 06.00 WIB. Selanjutnya, mereka diserahkan kepada UNHCR untuk proses pemindahan dan karantina serta pemeriksaan kesehatan.
Sebelumnya, kapal pengungsi Rohingya terlihat di perairan Bireuen pada 26 Desember 2021. Kapal beresiko tenggelam akibat kebocoran dan kerusakan mesin sehingga terombang-ambing di laut terbuka di tengah cuaca buruk.
Editor: Herman BM
(RuPol)