RUANGPOLITIK.COM – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian merasa geram dengan sikap 4 orang Kepala Daerah di Sumatera Barat yang tidak hadir waktu Rapat Koordinasi Penanggulangan Covid-19 di Auditorium Kantor Gubernur Sumbar.
“Saya mencatat beberapa kepala daerah tidak hadir di sini. Bupati Solok tidak hadir. Wali Kota Payakumbuh tidak datang, katanya ada acara. Wali Kota Padang Panjang, Wali Kota Padang juga enggak hadir,” ujar Tito dengan muka yang terlihat gusar, Jumat (17/12/2021).
Menurut mantan Kapolri tersebut, rapat ini merupakan sesuatu yang penting, mengingat saat ini Indonesia belum -benar-benar terbebas dari Covid-19, apalagi kemarin baru saja ditemukan varian baru Omicron.
“Saya minta tolong kepada publik (masyarakat) untuk mengawasi kerja para kepala daerah itu. Kami juga mengawasi penanganan dalam masalah Covid dan vaksinasi ini,” sambungnya.
Baca juga:
Anggota DPR Desak Pengisian Wakil Walikota Padang. Rezka: Utamakan Kepentingan Rakyat
PAN Tidak Respon PKS Soal Kursi Wawako Padang
Para kepala daerah yang tidak hadir itu adalah, Bupati Kabupaten Solok Epyardi Asda, Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Walikota Padang Panjang Fadly Amran dan Walikota Padang Hendri Septa.
Dari keempat kepala daerah tersebut, ketidak hadiran Walikota Padang Hendri Septa menjadi catatan tersendiri, karena rapat itu sendiri bertempat di Kota Padang.
Menurut Tito lagi, kalaupun kepala daerah tidak bisa hadir langsung, harusnya mengirim utusan wakilnya atau minimal Sekretaris Daerah (Sekda), jangan mengirim jajaran yang tidak bisa mengambil keputusan.
“Kalau wakil atau sekda yang datang masih bisa diterima, tapi ini yang diutus asisten. Saya tahu mereka tidak bisa mengambil keputusan. Nanti para asisten itu, apa yang saya sampaikan, nanti berbeda lagi yang disampaikan kepada kepala daerahnya, akhirnya koordinasi ini tidak nyambung” pungkasnya.
Editor: Mhd Perismon
(RuPol)