RUANGPOLITIK.COM – Menteri Agama Yaqut Cholil Coumas (Gus Yaqut) yang juga Ketua Umum PB Ansor, mengeluarkan pernyataan dukung Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi Calon Presiden (Capres) 2024 mendatang.
Tidak hanya melalui pernyataan, Yaqut juga siap untuk memimpin dan mengomandoi seluruh kader Ansor dan Banser untuk mencapai tujuan tersebut.
Pernyataan Yaqut tersebut, menurut Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah adalah pertanda bahwa Yaqut memiliki rivalitas dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
“Walaupun dia (Yaqut Cholil Coumas) berbicara sebagai ketua umum salah satu organisasi, namun itu tidak bisa lepas dari PKB. Karena posisi Yaqut yang merupakan kader PKB. Dan ini juga melihatkan adanya rivalitas yang panjang antara keluarga Yaqut Cholil Coumas dengan Muhaimin atau PKB,” ujar Dedi kepada RuPol, Selasa (26/4/2022).
Rivalitas tersebut, sangat jelas terlihat beberapa waktu terakhir ini, terutama sejak Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung, Bulan Desember 2021 lalu.
“Dengan terpilihnya Yahya Cholil Staquf sebagai Ketum PBNU, terlihat sekali manuver-manuver PBNU mendiskreditkan posisi Muhaimin, walau dengan bahasa-bahasa yang berbeda. Seperti membawa NU jauh dari politik, dan semisalnya. Padahal itu maksudnya membawa NU jauh dari PKB atau Muhaimin,” terang Direktur Eksekutif Indonesian Political Opinion (IPO) tersebut.
Tidak hanya itu, Dedi juga melihat ada hubungan juga pernyataan Yaqut tersebut, sebagai upaya membalas upaya penyingkiran Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim.
“Menurut saya itu termasuk korelasinya. Kita tahu Luqman Hakim merupakan loyalis Yaqut, yang tanpa angin dan hujan harus lengser dari Wakil Ketua Komisi II menjadi anggota fraksi biasa. Yang pasti saat ini di dalam tubuh PKB sudah ada dua kubu besar, yakni kubunya Muhaimin dan kubunya Yaqut dengan PBNU juga di belakang,” paparnya.
Berita terkait:
Dukung Erick, Pengamat: Gus Yaqut Lihat Erick Lebih Potensial dari Muhaimin
Gus Yaqut Dukung Erick, CSIIS: Pernyataan Perang ke Muhaimin
Erick Thohir Dorong Pemuda Melek Digital, GET One: Siap untuk Wujudkan!
Takut ‘Digebukin’ Orang, Muhaimin Stop Usulan Tunda Pemilu
Namun secara profesionalitas dan loyalitas, sambung Dedi, sudah tidak terlihat dari diri Yaqut Cholil Coumas.
“Pertama dia sudah tidak bisa membedakan posisinya sebagai pejabat publik, yakni Menteri Agama dengan ketua organisasi. Tidak bijak Yaqut menjanjikan atau berbicara mengenai capres dan mendukung sesama menteri, sementara mereka masih berada dalam kabinet Presiden Jokowi. Sedangkan loyalitas, terutama kepada partai, Yaqut sudah pasti tidak masuk dalam kriteria itu. Elite PKB sendiri sudah menyatakan mendukung Muhaimin, Yaqut sebagai salah satu ketua DPP harusnya tegak lurus terhadap itu,” pungkas Dedi. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)