Menurut Muhadjir, dengan berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah, Jasa Marga, hingga kepolisian, arus balik mudik tahun ini kecenderungannya sangat landai
RUANGPOLITIK.COM —Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyebutkan, puncak arus balik Lebaran 2023 berjalan sesuai skenario.
Muhadjir Effendy mengutarakan, puncak arus balik Lebaran gelombang pertama pada 24-25 April, jumlah kepadatannya tidak terlalu ekstrem.
“Secara umum, semuanya berjalan sesuai dengan skenario. Skenario kami adalah bagaimana supaya puncak balik mudik itu tidak terjadi di mana kepadatan lalu lintas itu terlalu ekstrem. Kemarin kami perkirakan adalah H+2. H+2 itu kami kalau seandainya tidak ada policy adjustment itu diperkirakan ada 203.000 kendaraan yang akan masuk ke beberapa pintu masuk di sini terutama di Km 72,” ucap Muhadjir saat mengunjungi kantor Jasa Marga di Cikatama, Jumat (28/4/2023).
Menurut Muhadjir, dengan berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah, Jasa Marga, hingga kepolisian, arus balik mudik tahun ini kecenderungannya sangat landai.
Puncak arus mudik Lebaran gelombang kedua pun diprediksi tidak sepadat gelombang pertama.
“Misalnya dari H2 itu ternyata tidak sampai 203.000, tetapi hanya 159.000 kendaraan. Kemudian walaupun nanti akan ada puncak arus balik gelombang kedua ya yang diperkirakan adalah h+7 itu juga dipastikan tidak akan sampai melampaui puncak gelombang yang pertama, yang 159.000 ini. Jadi kita perkirakan hanya 146.000 ya, 146.000 saja seandainya nanti terjadi puncak gelombang 2 yaitu h+7 itu,” ujar Muhadjir.
Puncak arus balik mudik gelombang kedua akan terjadi pada 30 April-1 Mei nanti. Oleh karena itu, kata Muhadjir, penting bagi kepolisian untuk terus melanjutkan rekayasa lalu lintas seperti one way dan contra flow.
Muhadjir mengatakan, lebih 60% kendaraan pemudik sudah kembali ke Jakarta dan sekitarnya. Sementara itu, untuk saat ini, rekayasa lalu lintas tersebut tengah dihentikan. Namun, nantinya akan kembali diberlakukan secara situasional.
Kemudian Sabtu (29/4/2023), menurut skenario, hingga pukul 02.00 masih akan diberlakukan one way dari Kalikangkung. Namun, instansi terkait akan melihat perkembangan situasi.
Kalau memang sudah tidak memerlukan one way sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka akan dialihkan ke contra flow.
“Kemudian bisa juga one way, tetapi terbatas tidak harus sampai sejauh Kalikangkung, di Km 188. Jadi sangat mungkin ada perubahan-perubahan kalau memang arusnya tidak sepadat seperti yang kita perkirakan,” tandas Muhadjir.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)