RUANGPOLITIK.COM – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap penyelenggaraan Pemilu 2024 mampu menghadirkan pemimpin yang membawa perubahan bagi negeri ini.
Menurut AHY untuk menghasilkan pemimpin itu bukan soal berapa jumlah poros koalisi yang terbentuk di pemilu nanti. Pada akhirnya kata AHY kalau sumber polarisasi masalah, maka berapa pun jumlah poros, siapapun yang mengikuti pemilu, maka prahara ini tetap terjadi.
“Sebetulnya bukan masalah dua atau tiga poros lebih baik, atau berapa pun jumlahnya,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (2/8/2022). “Pada akhirnya kalau kita tidak melihat sumber masalah, maka berapa pun jumlah poros, siapapun yang mengikuti pemilu, maka bisa menimbulkan prahara sekaligus polarisasi,” tegas AHY.
AHY menilai ada tiga permasalahan demokrasi di Indonesia. Pertama adalah politik uang. Karena itu, AHY mengajak semua generasi muda Indonesia untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 yang akan datang.
“Di sini banyak generasi muda, saya juga mengajak, mari kita sama-sama kawal pemilu ini agar tidak terjadi eksploitasi politik uang yang berlebihan, vote buying,” ucapnya.
Kalau politik uang terus-terusan terjadi, AHY meyakini mereka yang akan memimpin negeri ini adalah orang-orang yang memiliki uang. “Ini bahaya, karena hanya mereka yang memiliki uang akhirnya, yang bisa menguasai politik dan pada akhirnya mengawaki negara kita,” kata AHY.
Yang kedua permasalahannya adalah politik identitas. AHY menjelaskan politik identitas bukan hal yang baru. Teori ini sudah ada sejak dulu.
Akan tetapi, menurut AHY jika politik identitas dieksploitasi secara berlebihan ini juga berbahaya sebab ujungnya hanya menimbulkan perpecahan. “Bukan sesuatu yang baru memang, sejak dulu sudah ada, tetapi jika dieksploitasi secara berlebihan, politik agama, suku, ras dan identitas lainnya, maka ini berbahaya,” katanya.
“Ini hanya menimbulkan perpecahan di antara kita dan sentimen itu akan diteruskan ke generasi selanjutnya, anak cucu kita, costnya terlalu tinggi,” lanjut AHY. Permasalahan yang terakhir adalah politik fitnah dan hoaks termasuk kampanye gelap. Sejumlah masalah ini selalu menjadi bencana saat pemilu berlangsung.
Oleh karena itu, AHY mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk melawan itu semua. “Jangan dibiarkan, bangsa kita dihancurkan oleh perilaku buzzer-buzzer yang hanya ingin meruntuhkan persatuan di antara kita,” ucapanya.(FSL)