Sebanyak 10 personel tim SAR gabungan, terdiri dari Basarnas dan TNI/Polri, telah dikerahkan ke lokasi jatuhnya pesawat. Mereka bertanggung jawab atas evakuasi dan pencarian, diantaranya Letda Agung, Serka Safriansyah, Serda Sigawa, Bripda Trio Paurana, dan Bripda Sahrul.
RUANGPOLITIK.COM – Tim SAR gabungan tengah melakukan operasi evakuasi dan pencarian kotak hitam pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik Smart Aviation yang jatuh di Binuang, Nunukan, Kalimantan Utara.
Kepala Basarnas Tarakan, Syahril, mengkonfirmasi pengiriman satu unit helikopter Bell dari Malinau untuk mencari black box dan Flight Data Recorder (FDR).
“Kita kerahkan satu unit helikopter Bell dari Malinau ke lokasi kejadian untuk misi mencari black box dan FDR,” kata Kepala Basarnas Tarakan Syahril di Tarakan, Senin.
Sebanyak 10 personel tim SAR gabungan, terdiri dari Basarnas dan TNI/Polri, telah dikerahkan ke lokasi jatuhnya pesawat. Mereka bertanggung jawab atas evakuasi dan pencarian, diantaranya Letda Agung, Serka Safriansyah, Serda Sigawa, Bripda Trio Paurana, dan Bripda Sahrul.
“Saat ini cuaca dilaporkan berawan dengan arah angin Barat Laut – Timur Laut, kecepatan angin 2-25 knot dengan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter,” tambah Syahril.
Pada Minggu (10/3), seluruh korban berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian. Pilot pesawat, Capt. M Yusuf (29), selamat, sementara mekanik Deni S (35) ditemukan meninggal dunia. Mereka dievakuasi dengan menggunakan Super Puma H-225M Reg. H-2207 dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Jusuf SK di Tarakan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pesawat Smart Aviation PK-SNE dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan pada Jumat (8/2) pukul 08.25 Wita tujuan Binuang, Krayan, Nunukan.(ANT)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)