Menurut Budiman, isu pemakzulan presiden santer terdengar seiring naiknya elektabilitas paslon 02 Prabowo-Gibran.
RUANGPOLITIK.COM – Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, merespons pernyataan TPN Ganjar-Mahfud terkait keberpihakan Presiden Joko Widodo yang berpeluang menjadi alasan pemakzulan karena dikategorikan sebagai perbuatan tercela seorang kepala negara.
“Sebelum Jokowi berbicara itu pun, isu pemakzulan juga banyak diomongin. Jadi, Pak Jokowi berbicara itu atau tidak berbicara, saya pikir niat mereka memang untuk memakzulkan,” kata Budiman di kediaman Prabowo Subianto, Kertanegara, Kebayoran, Jakarta Selatan.
Menurut Budiman, isu pemakzulan presiden santer terdengar seiring naiknya elektabilitas paslon 02 Prabowo-Gibran.
“Ketika survei Pak Prabowo di bawah 30 persen, rekomendasi kira-kira santai saja. Ketika surveinya 40 persen ke atas harus hati-hati. Ketika survei di atas 50 persen, bukan rekomendasinya, makzulkan,” tutur eks politisi PDI Perjuangan itu.
Budiman menuding isu pemakzulan sengaja diangkat ke publik oleh pihak yang takut kalah pada Pemilu 2024.
“Saya kira, orang-orang berpikir pemakzulan, saya pikir mereka masih tahap anak-anak merobek layangan putus yang tidak bisa mereka rebut,” tandasnya.(BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)