Internal survei yang tidak dipublikasikan menjadi dasar untuk memahami perbedaan hasil dengan survei eksternal.
RUANGPOLITIK.COM – Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, menyatakan hasil survei internal menunjukkan elektabilitas Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden RI Ganjar-Mahfud Md. perlu dievaluasi.
Evaluasi tersebut menjadi fokus untuk memperbaiki kinerja kampanye.
“Evaluasi selalu dilakukan. Akan tetapi, kami juga melakukan yang namanya internal survei,” kata Arsjad dalam konferensi pers di Kantor TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (15/11).
Pasangan Ganjar-Mahfud Md. mendapat nomor urut 3 setelah penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada tanggal 14 November 2023.
Internal survei yang tidak dipublikasikan menjadi dasar untuk memahami perbedaan hasil dengan survei eksternal.
Arsjad menjelaskan, TPN Ganjar-Mahfud perlu memahami metode dan pertanyaan dalam survei eksternal yang menunjukkan elektabilitas lebih rendah dibanding pasangan Prabowo-Gibran.
Ini menjadi acuan untuk meningkatkan elektabilitas pasangan calon presiden/wakil presiden nomor 3.
“Kami harus bertanya juga bagaimana metode dari survei itu? Apa pertanyaannya?” katanya.
Sejumlah survei eksternal menunjukkan perbedaan elektabilitas, seperti survei Polmatrix Indonesia yang mencatat pasangan Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran dengan elektabilitas 48,4 persen, Ganjar-Mahfud 26,6 persen, dan Anies-Muhaimin 17,3 persen.
Survei Indikator Politik Indonesia juga menunjukkan keunggulan Prabowo-Gibran dengan elektabilitas 39,7 persen, Ganjar-Mahfud Md. 30 persen, dan Anies-Muhaimin 24,4 persen.
Hasil survei Indo Barometer menyebut Prabowo-Gibran berpotensi memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran dengan elektabilitas 34,2 persen, disusul elektabilitas Ganjar-Mahfud 26,2 persen, dan Anies-Muhaimin 18,3 persen.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)