Login
No Result
View All Result
Ruang Politik
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
No Result
View All Result
Ruang Politik
No Result
View All Result
Home RuangOpini

Berbohong dalam Perspektif Psikologi dan Agama

by Ruang Politik
in RuangOpini
418 27
0
Prof Muhibbin Syah, Ketua Program Doktor Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Bandung/Ist

Prof Muhibbin Syah, Ketua Program Doktor Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Bandung/Ist

476
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh Prof Muhibbin Syah (Ketua Program Doktor Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Bandung)

RUANGPOLITIK.COM – Banyak orang percaya bahwa sekali pembohong tetap pembohong. Akibatnya, cerita seorang pembohong, meskipun sesekali mengandung kebenaran, sering dianggap nonsense.

RelatedPosts

Nana Supiana, Pejabat Gagal Yang Ngotot Jadi Sekda! Mahasiswa Akan Kepung Kemendagri!

PJ. Sekda Banten Tidak Layak Definitif: Relawan Gubernur Terpilih Turun ke Jalan

PJ Gubernur Banten Main Licik! Jelang Angkat Kaki, Masih Berani Merusak Birokrasi?

Selain itu, boleh jadi di antara orang-orang yang tahu kebiasaan buruk si pembohong pun terdorong untuk mengingatkan teman-temannya dengan berkata: “Jangan mendengarkan ocehannya! Dia pendusta!”

Sedemikian burukkah stigma kedustaan si pembohong itu? Ungkapan “pembohong tetap pembohong” yang dipertegas dengan peringatan tadi ternyata mengandung kebenaran psikologis.

Otak seorang pembohong cenderung membuat perilaku berbohong lebih mudah dan berkembang menjadi kebiasaan. Fakta dan pengalaman keseharian di lingkungan kita membuktikan bahwa sejumlah kebohongan ringan/kecil dapat menjadi kebiasaan, yakni: kebiasaan berbohong!

Oleh karenanya, kalau di antara kita ada yang gemar berbohong (meskipun sekadar iseng dan ringan), maka sebaiknya kita bantu dengan segala cara agar ia menghentikan kegemarannya yang merugikan itu! Mengapa? Kegemaran buruk berbohong itu, cepat atau lambat akan berubah menjadi kebiasaan psikis. Kemudian, kebiasaan ini berkembang menjadi cikal bakal kebohongan serius dan besar yang merugikan bahkan membahayakan orang lain dan lingkungan sekitar.

Majalah TIME edisi Oktober 2016 memberitakan hasil sebuah penelitian dari program studi Experimental Psychology di University College London. Para peneliti menguji kecenderungan tidak jujur dari sekelompok orang saat memindai otak mereka dengan mesin MRI (Magnetic Resonance Imaging). Dalam setiap kasus pengujian, para peneliti mendokumentasikan perubahan dalam otak orang-orang yang diuji dalam eksperimen.

Dalam eksperimen ini ditemukan bahwa aktivitas amygdala yakni pusat pengolahan emosi dan gairah dalam otak mengalami perubahan aktivitas ketika orang bertindak tidak jujur. Semakin tidak jujur seseorang kepada rekannya, semakin kurang aktif amigdala orang tersebut ketika dipindai MRI. Data lanjutannya menunjukkan bahwa apabila kebohongan ini ditambah atau diikuti dengan kebohongan lainnya, maka akan muncul gairah dan konflik yang akan mempermudah orang untuk menceritakan ketidakbenaran alias dusta/kebohongan.

Inilah kondisi psikis yang membuat seseorang lebih mudah untuk berbohong! Selanjutnya, para peneliti juga menemukan bukti bahwa amigdala menjadi kurang aktif terutama ketika orang berbohong demi meraih keuntungan bagi dirinya sendiri. Dengan kata lain, kepentingan diri sendiri menjadi bahan bakar yang menyulut ketidakjujuran, dan akan berlangsung terus menerus selama kebohongan yang dilakukan tidak diketahui orang.

Oleh karenanya, melalui tulisan singkat ini saya mengajak Anda dan diri saya sendiri untuk merawat jiwa dengan cara tidak mengucapkan atau melakukan kebohongan. Sebab, berbohong itu terlarang dalam tradisi dan agama apa pun. Dalam Islam, ucapan bohong itu merupakan ciri utama orang munafik.

Oleh karenanya, kapan pun dan di mana pun, berbohong itu hukumya tetap haram karena bukan hanya akan merusak mental melainkan juga merusak iman. Allah berfirman dalam surah al-Nahl ayat 105: “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah para pendusta”

Sebagai catatan tambahan, perlu kita ketahui bahwa berbohong itu pada situasi tertentu dan sangat terbatas dibolehkan, misalnya: apabila kita sedang berperang melawan musuh, atau ketika kita harus menyelamatkan jiwa orang baik yang sedang terancam.

Dalam hal ini, berlakulah kaidah yang berbunyi: “Hal-hal darurat (emergency) memperbolehkan hal-hal yang semula dilarang”.

Sebagai penutup kajian singkat ini, saya mengimbau agar kita semua menjauhi dusta atau kebohongan apa lagi menyebarkannya sebagai fitnah dan ujaran kebencian. Imbauan ini sangat penting bagi kesehatan mental agar jiwa kita tetap sehat dan iman kita tidak cacat! Dengan jiwa yang sehat dan iman yang tidak cacat kita akan memiliki “nafsun muthmainnah” yakni jiwa yang tenteram.

Dengan jiwa yang tenteram pada gilirannya kelak kita akan dapat meraih “mardhatillah”, keridhaan Allah. Hal ini diisyaratkan Allah dalam surah al-Fajr ayat 27-30 yang berbunyi:

“َٰWahai jiwa yang tenteram!”

“Kembalilah kepada Tuhanmu dengan kepuasan jiwa dan keridhaan dari-Nya!”

“Maka masuklah ke dalam golongan para hamba-Ku yang saleh!”

“Dan masuklah ke dalam surga-Ku!”

Demikian. Semoga bermanfaat!

 

Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)

Tags: BerbohongOpini
Previous Post

Jokowi: Tidak Boleh Indonesia Memiliki Pemimpin yang Gampang Ciut Nyalinya

Next Post

Pasal Penipuan Untuk Membantu Korban Menjerat Pelaku

Ruang Politik

Next Post
Ilustrasi Hukum/Ist

Pasal Penipuan Untuk Membantu Korban Menjerat Pelaku

Recommended

Ditangkap Polisi, James Gunawan Akhirnya Dibui

Ditangkap Polisi, James Gunawan Akhirnya Dibui

2 hari ago
Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Penyelamatan Keuangan Negara Lebih Dari Rp6,6 Triliun dan Lahan Seluas 893 Ribu Ha

Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Penyelamatan Keuangan Negara Lebih Dari Rp6,6 Triliun dan Lahan Seluas 893 Ribu Ha

5 hari ago

Trending

Legislator PDIP Soroti Syuting di Indonesia Lebih Mahal Dibanding di Luar Negeri

Legislator PDIP Soroti Syuting di Indonesia Lebih Mahal Dibanding di Luar Negeri

4 bulan ago
DPC PBB Kota Payakumbuh Peduli Bencana Sumatera Barat , Memberi Bantuan Sembako ke Jorong Aie Angek

DPC PBB Kota Payakumbuh Peduli Bencana Sumatera Barat , Memberi Bantuan Sembako ke Jorong Aie Angek

1 minggu ago

Popular

DPC PPP Kota Payakumbuh Peduli Bencana Banjir dan Longsor Sumatera Barat

DPC PPP Kota Payakumbuh Peduli Bencana Banjir dan Longsor Sumatera Barat

3 minggu ago
Begini Pendapat Pelaku Pasar dan Pengusaha, Terkait Rampungnya Relokasi Pasar Penampungan Payakumbuh

Begini Pendapat Pelaku Pasar dan Pengusaha, Terkait Rampungnya Relokasi Pasar Penampungan Payakumbuh

3 minggu ago
Hari Jadi ke-184 Kabupaten Lima Puluh Kota Serukan Transformasi dan Kebangkitan Daerah

Hari Jadi ke-184 Kabupaten Lima Puluh Kota Serukan Transformasi dan Kebangkitan Daerah

9 bulan ago
Sosok Pasangan Almaisyar -Joni Hendri Dimata Publik

Sosok Pasangan Almaisyar -Joni Hendri Dimata Publik

1 tahun ago
Legislator PDIP Soroti Syuting di Indonesia Lebih Mahal Dibanding di Luar Negeri

Legislator PDIP Soroti Syuting di Indonesia Lebih Mahal Dibanding di Luar Negeri

4 bulan ago
  • Personalia
  • Kerjasama & Iklan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Kilas Update
  • Daerah
  • RuangPolling
  • RuangTokoh
  • RuangOpini
Login

Copyright © 2023 Ruangpolitik.com - Smart Guide In Election