Djarot juga memberikan pilihan bagi anggota keluarga inti kader yang ingin bergabung dengan partai lain, yaitu keluar dari PDIP atau memilih agar anggota keluarganya ikut bergabung dengan PDIP
RUANGPOLITIK.COM – Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai, Djarot Saiful Hidayat, telah menjelaskan kebijakan ketat yang diterapkan oleh partai tersebut terkait dengan larangan bagi kader dan keluarga inti untuk bergabung dengan partai politik yang berbeda. Aturan ini diberlakukan untuk memastikan keseragaman dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip partai.
Menurut Djarot, aturan tersebut berlaku bagi keluarga inti, seperti suami, istri, dan anak yang masih menjadi tanggungan orang tua. Djarot menyatakan, “Tidak boleh di dalam satu keluarga inti itu berbeda partai. Satu keluarga itu apa misalkan, suami istri. Apalagi? Anak. Itu tidak boleh. Itu yang dilarang, keluarga inti.”
Namun, Djarot juga menekankan bahwa anak yang sudah tidak lagi menjadi tanggungan orang tua tidak termasuk dalam kategori keluarga inti. Meskipun demikian, partai tetap memberikan catatan kepada orang tua tersebut sebagai kader dan memahami bahwa kader yang anggota keluarga non-intinya bergabung dengan partai lain dianggap tidak dapat memberikan pendidikan politik yang seharusnya.
Djarot juga memberikan pilihan bagi anggota keluarga inti kader yang ingin bergabung dengan partai lain, yaitu keluar dari PDIP atau memilih agar anggota keluarganya ikut bergabung dengan PDIP. Ia menjelaskan, “Misalnya saya punya adik sudah berumah tangga, kemudian dia menjadi pengurus partai lain, itu catatan bagi saya.”
Selain larangan berbeda partai, Djarot juga menambahkan bahwa kader PDIP dalam satu keluarga tidak boleh mendapatkan penugasan atau jabatan publik yang sama. Misalnya, istri dan suami dilarang sama-sama maju sebagai anggota dewan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya dinasti politik di antara kader partai.
Djarot menjelaskan bahwa semua aturan ini bertujuan untuk menjaga prinsip-prinsip demokrasi dalam PDIP dan memastikan bahwa partai tersebut tetap berdiri di atas dasar-dasar yang kuat. Ia mengungkapkan, “Ini Partai Demokrasi Perjuangan, bos.”
Dalam hal Kaesang, putra dari Presiden Joko Widodo, Djarot menyatakan bahwa Kaesang tidak termasuk dalam keluarga inti Presiden karena telah berada di luar tanggungan orang tuanya. Oleh karena itu, PDIP tidak akan melarangnya untuk bergabung dengan partai politik lain. Meskipun demikian, Djarot menyarankan agar Kaesang tidak perlu terburu-buru dalam memilih partai politik.
Djarot juga tidak memberikan jawaban tegas ketika ditanya apakah PDIP telah mengajak Kaesang bergabung, namun, ia menyatakan bahwa partainya terbuka jika Kaesang berminat untuk bergabung dengan PDIP.
Kebijakan ketat ini menunjukkan komitmen PDIP dalam menjaga disiplin partai dan prinsip-prinsip demokrasi yang mereka anut.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)