Konon Anies sudah mengirim berbagai utusan yang diminta menemui Khofifah. Namun, tidak ada yang berhasil.
RUANGPOLITIK.COM – Dahlan Iskan menyoroti perjalanan politik Capres 2024 Anies Baswedan dalam mencari sosok pendampingnya di Pilpres 2024.
Konon, sebagaimana ditulis Dahlan, ketika Anie bertemu sejumlah wartawan dia sempat berseloroh: “ternyata ada satu kriteria calon wapres yang lupa masuk rumusan”.
Waktu itu, bulan lalu, Anies belum juga bisa memberi kepastian siapa pasangan cawapresnya.
“Kesannya nama Anies dijauhi. Khususnya oleh orang-orang yang dia incar sebagai calon pasangan,” tulisan Dahlan, Disway edisi Sabtu (2/9).
Menurut kolumnis kondang itu, orang yang sangat diinginkan Anies ialah Khofifah Indar Parawansa, gubernur Jatim.
Konon Anies sudah mengirim berbagai utusan yang diminta menemui Khofifah. Namun, tidak ada yang berhasil.
“Apalagi setelah ada berita penggeledahan ruang kerja Khofifah,” tulisan Dahlan.
Kemudian, orang yang juga paling diinginkan Anies ialah Menko Polhukam Mahfud MD. Ahli hukum yang pemberani.
“Dari NU. Juga dari Jatim, tetapi Mahfud pagi-pagi sudah menyampaikan isyarat: tidak mau,” dikutip dari Disway berjudul Habib Gus.
Nah, Anies menurutnya mengisahkan sudah banyak kandidat yang dia minta mendampingi, tetapi, konon tidak ada yang berani maju bersamanya.
Oleh karena itu, Anies lantas berseloroh: “ternyata salah satu kriteria calon wapres saya, haruslah pemberani”.
Setelah “tidak ada yang berani” itu mulailah muncul nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Mulailah ramai disuarakan: Anies akan memilih AHY,” tulisan Dahlan.
“Kalau toh kelak pasangan saya harus AHY itu karena beliaulah yang berani”, begitu Dahlan menulis ucapan Anies seperti dikutip seorang wartawan yang hadir malam itu.
Dahlan pun menyampaikan analisis bahwa Partai Demokrat sendiri tahu Anies berada dalam posisi yang sulit.
Maka, hampir tidak ada pilihan lain kecuali AHY. Gambar Anies-AHY pun beredar luas.
Rupanya belakangan ada juga orang lain yang ternyata bernyali, yakni Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Sosok Cak Imin hadir justru sebelum AHY resmi ditetapkan sebagai pasangan Anies.
“Begitu Muhaimin berani, tak pakai waktu lama. Partai Nasdem langsung mengumumkannya. Sampai Demokrat kelihatan kaget,” tulisan Dahlan.
Kekagetan Demokrat menurutnya bisa terlihat dari siaran pers Sekjen DPP Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Kemudian, dari aksi pencopotan gambar Anies-AHY. “Opini pun berspekulasi: akan ke mana Demokrat. Serbasulit,” tutur Dahlan.
Dari yang awalnya hanya kaget. Demokrat pun akhirnya bersikap.
“Kemarin sore final: lewat Andi Mallarangeng. Katanya: Demokrat mencabut dukungan ke Anies,” tulisan Dahlan.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)