Pria berjambang lebat ini pernah menjabat Ketua Umum Partai Nasional Demokrat.
RUANGPOLITIK.COM – Profil dan Instagram Surya Paloh, Ketua Umum (Ketum) partai Nasional Demokrat (NasDem) yang kini jadi sorotan banyak pasang mata.
Selain menjadi ketua umum partai, Surya Paloh juga merupakan pengusaha media yang cukup terkemuka.
Surya Paloh merupakan pemilik dari Media Indonesia, Lampung Post, dan stasiun televisi Metro TV.
Di dunia politik, Surya Paloh pernah menjadi Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar periode 2004-2009. Aktivitas politiknya sangat banyak.
Pria berjambang lebat ini pernah menjabat Ketua Umum Partai Nasional Demokrat.
Surya Paloh merupakan pendiri ormas Nasional Demokrat, yang kemudian dianggap sebagai penerus Partai NasDem (Partai Nasional Demokrat).

Surya Paloh merupakan inisiator dalam mengusung bakal capres. Pada 2014 misalnya, Surya Paloh bersama Nasdem termasuk partai yang paling awal mengusung Jokowi sebagai capres saat itu.
Ketika partai politik (parpol) lain belum berani terang-terangan menyampaikan capres jagoannya, ia sudah melakukan langkah itu.
Sama halnya saat NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024. NasDem menjadi parpol pertama yang mendeklasikan Anies yang disusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Profil Surya Paloh
Nama Lengkap: Surya Paloh
Alias : Surya Dharma Paloh
Tempat Lahir : Kutaraja, Banda Aceh
Tanggal Lahir : Senin, 16 Juli 1951
Profesi : Pengusaha
Akun Instagram: @suryapaloh.id
Pendidikan Surya Paloh
1958-1963: Sekolah Dasar Negeri Serbelawan, Simalungun
1964-1966: Sekolah Menengah Pertama Negeri Serbelawan, Simalungun
1967-1969: Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Medan
Perjalanan karier Surya Paloh
Melansir wikipedia, saat masih 14 tahun, Surya sudah memulai bisnis leveransir, di sebuah kota kecil Serbelawan tahun 1965.
Ketika memasuki SMA Negeri 7 Medan tahun 1967, Surya bekerja pula sebagai Manajer Travel Biro Seulawah Air Service.
Setamat SMA duduk di bangku kuliah, Surya dipercaya mengelola Wisma Pariwisata, di Jalan Patimura, Padang Bulan, Medan.
Sang pemilik usaha, Baharuddin Datuk Bagindo, merupakan orang yang memiliki pabrik korek api PT BDB di Pematang Siantar.
Sejak 1973 bersama kakak iparnya Jusuf Gading, Surya dipercaya sebagai Direktur Utama PT Ika Diesel Bros untuk menjalankan usaha distributor mobil Ford dan Volkswagen, di Medan.
Kariernya semakin moncer dan cemerlang.
Pada 1975, ia ditunjuk pula menjadi kuasa usaha Direksi Hotel Ika Darroy, terletak di Banda Aceh, merangkap sebagai Direktur Link Up Coy, Singapura, yang bergerak di bidang perdagangan umum.
Ia mengenal dunia bisnis ketika masih remaja yang dilakukannya sambil bersekolah. Kala itu, ia menjual teh, ikan asin, karung goni, dan lain-lain yang membelinya dari dua orang sahabat sekaligus guru bisnisnya, lalu dijual ke beberapa kedai kecil atau PT Perkebunan Nusantara. Di kota Medan pula, ia mendirikan perusahaan karoseri dan menjadi agen penjual mobil.
Sambil berdagang, Surya juga menempuh pendidikan di Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara, tetapi tidak tuntas dan melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Sumatra Utara.
Semasa kuliah, kecintaan Surya pada politik sudah terlihat. Saat itu, ia berhasil membuat organisasi massa yang menentang kebijakan dari pemerintahan orde lama dengan nama Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI).
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat menyampaikan pidato politik dalam Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 16 Juli 2023. Partai NasDem menggelar Apel Siaga Perubahan yang merupakan agenda konsolidasi partai jelang Pemilu 2024.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat menyampaikan pidato politik dalam Apel Siaga Perubahan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 16 Juli 2023. Partai NasDem menggelar Apel Siaga Perubahan yang merupakan agenda konsolidasi partai jelang Pemilu 2024.
Namun, tidak bertahan lama, KAPPI harus bubar dan membuat Surya menjadi Koordinator Pemuda dan Pelajar pada Sekretariat Bersama Golkar. Setelah itu, ia pun mendirikan Organisasi Putra-Putri ABRI (PP-ABRI), lalu menjadi Pimpinan PP-ABRI Sumatra Utara. Dengan keaktifannya dalam dunia politik, mengharuskan ia pindah ke kota metropolitan, Jakarta.

Pendiri Lembaga Pers
Pada 1986, Surya Paloh mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas dan cetakannya sangat laku keras sampai ke berbagai daerah. Sayangnya, surat kabar tersebut harus dicabut SIUPP-nya oleh pemerintah karena tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik Indonesia. Kendati demikian, menurutnya bidan pers menjadi bisnis yang menarik sehingga ia memohon SIUPP baru, tetapi sudah dua tahun tidak kunjung keluar.
Ia pun mengusahakan beribu cara agar tetap membuka bisnis di bidang pers. Alhasil, ia bekerja sama dengan Achmad Taufik untuk mebangkitkan kembali Majalah Vista. Tidak hanya itu, pada 1989, Surya pun bekerja sama dengan T. Yously Syah mengelola koran Media Indonesia dan membuat koran ini diboyong ke Gedung Prioritas.
Selain kedua media tersebut, Surya juga bekerja sama dalam menerbitkan sepuluh penerbitan media di daerah, antara lain Harian Atjeh Post, Harian Gala (Bandung), dan Harian Cahaya Siang (Manado).
Dari tindakan yang banyak dilakukan oleh Surya Paloh untuk pers Indonesia, membuatnya diangkat sebagai pengusung kebebasan pers. Pers akhirnya berhasil memperoleh kebebasan yang hilang melalui Permenpan Nomor 1/Per/Menpen/1984 dicabut oleh Menpen Yunus Yosfiah pada 1998, seperti dikutip dari peraturan.bpk.go.id.
Kemudian, pada 18 November 2000, Surya mengundang Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk meresmikan pendirian Metro TV sebagai sebuah stasiun televisi berita pertama di Indonesia.
Kemudian, 1 April 2001 Metro TV melakukan siaran non-stop selama 24 jam setiap hari. Kehadiran Metro TV yang dibangun oleh Ketua Umum Partai NasDem ini menjadi terobosan terbesar dalam dunia pertelevisian nasional.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)