Selain enak, tempe adalah sumber protein yang dapat digunakan sebagai alternatif daging. Oleh sebab itu, makanan ini populer di kalangan vegan dan vegetarian.
RUANGPOLITIK.COM —Tempe organik terbuat dari kedelai yang dimasak sebagian dan difermentasi dengan sejenis jamur yang disebut rhizopus. Jamur ini terlihat pada permukaan tempe, berupa zat putih kabur yang menyatukan tempe (miselium).
Selain enak, tempe adalah sumber protein yang dapat digunakan sebagai alternatif daging. Oleh sebab itu, makanan ini populer di kalangan vegan dan vegetarian.
Apa saja manfaat tempe untuk kesehatan? Simak ulasan berikut ini.
1. Baik untuk Pencernaan
Makanan yang difermentasi mengandung probiotik. Probiotik menguntungkan, karena dapat memberikan manfaat kesehatan saat dimakan terutama untuk kesehatan pencernaan.
Studi telah menemukan bahwa probiotik meningkatkan pembentukan asam lemak rantai pendek di usus besar. Ini merupakan sumber energi utama untuk sel-sel yang melapisi usus besar Anda.
Meskipun penelitian telah memberikan hasil yang beragam, beberapa telah mengaitkan asupan prebiotik dengan peningkatan frekuensi tinja serta mengurangi peradangan saluran cerna.
2. Tinggi Akan Protein
Tempe mengandung protein yang tinggi sehingga anda akan merasa kenyang lebih lama. Satu cangkir (166 gram) tempe menyediakan 31 gram protein.
Dengan harga yang relatif lebih murah dan terjangkau, anda dapat memperoleh protein yang sama baiknya sebagai pengganti protein hewani. Selain itu, makanan ini juga cocok sebagai salah satu sumber protein bagi vegetarian.
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi protein dapat meningkatkan thermogenesis (produksi panas). Ini mengarah pada peningkatan metabolisme dan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori setelah makan.
Oleh karena itu makanan tinggi protein sering disarankan bagi mereka yang sedang menjalani program diet, agar tercapai berat badan yang ideal.
Dalam sebuah studi tahun 2014, 20 pria dengan obesitas yang melakukan diet protein tinggi yang mencakup protein berbasis kedelai atau berbasis daging. Setelah 2 minggu, mereka menemukan bahwa kedua diet sama-sama menghasilkan penurunan berat badan.
4. Menekan Nafsu Makan
Makanan tinggi protein juga dapat membantu mengendalikan nafsu makan. Hal ini karena konsumsi sumber protein akan memberikan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar.
Satu studi menemukan bahwa camilan kedelai berprotein tinggi juga meningkatkan rasa kenyang dan membuat kualitas diet lebih baik. Ini dibandingkan dengan camilan tinggi lemak.
Artikel Lainnya: Plus Minus Konsumsi Kedelai untuk Program Hamil
5. Bantu Menurunkan Kolesterol
Tempe mengandung isoflavon. Menurut penelitian, kandungan tempe tersebut dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol (baik kolesterol total maupun LDL).
Studi lain melihat efek protein kedelai pada kadar kolesterol dan trigliserida. Dalam studi tersebut, 42 peserta makan makanan yang mengandung protein kedelai atau protein hewani selama periode 6 minggu.
Dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai menurunkan kolesterol LDL (jahat) sebesar 5,7% dan kolesterol total sebesar 4,4%. Serta menurunkan trigliserida sebesar 13,3%.
6. Mengurangi Stres Oksidatif
Studi menunjukkan bahwa isoflavon pada kedelai juga memiliki sifat antioksidan yang dapat mengurangi stres oksidatif. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas. Atom yang sangat tidak stabil ini dapat berkontribusi pada masalah kesehatan kronis.
Penumpukan radikal bebas berbahaya telah dikaitkan dengan banyak penyakit, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa isoflavon dapat mengurangi penanda stres oksidatif dengan meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh.
7. Mencegah Anemia
Sebagian besar sumber zat besi ditemukan pada daging hewan dan produk unggas, seperti daging sapi, kambing, ayam, bebek, burung kalkun dan telur. Oleh sebab it, pada vegetarian atau orang yang tidak mengkonsumsi daging dengan alasan tertentu sangat dikhawatirkan terjadi anemia defisiensi zat besi.
Para vegetarian boleh cukup merasa lega, sebab untuk memenuhi asupan zat besi harian, selain dapat melalui suplementasi zat besi, bisa dengan konsumsi kacang kedelai. Kacang kedelai yang terdapat pada tahu dan tempe mengandung zat besi dalam jumlah cukup tinggi.
8. Menurunkan Gula Darah
Studi lain menemukan bahwa isoflavon pada kedelai mungkin memiliki efek yang menguntungkan pada beberapa kondisi kesehatan yang terkait dengan stres oksidatif.
Misalnya, satu penelitian pada hewan menunjukkan bahwa isoflavon kedelai menurunkan kadar gula darah pada tikus dengan diabetes. Namun, penelitian lanjutan tetap diperlukan untuk melihat manfaat tersebut terhadap manusia.
Artikel Lainnya: 13 Makanan Pengganti Daging untuk Penuhi Kebutuhan Protein
9. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Manfaat makan tempe lainnya adalah membantu memenuhi asupan kalsium. Ini berkat kandungan kalsium di dalam tempe. Asupan kalsium yang cukup telah diketahui dapat mencegah perkembangan osteoporosis (pengeroposan tulang).
Dalam sebuah penelitian, wanita yang meningkatkan asupan kalsium mereka melalui makanan ataupun selama 2 tahun memperlihatkan penurunan pengeroposan tulang serta peningkatan kepadatan tulang.
Studi lain menunjukkan bahwa meningkatkan asupan kalsium dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan kepadatan tulang pada anak-anak dan remaja.
10. Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Tempe kaya akan asam lemak tak jenuh. Kandungan ini bermanfaat untuk membersihkan endapan kolesterol yang dapat menghambat pembuluh darah di jantung. Inilah mengapa tempe dinilai dapat membantu mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.
Studi lain menggunakan data dari 6.000 rumah tangga di Jepang menemukan bahwa asupan produk kedelai dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung.
11. Pembentukan otot
Tempe mengandung vitamin B12 dan merupakan sumber protein yang lengkap. Hal ini berarti ia memiliki sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk kesehatan tulang dan otot.
Namun, khasiat tempe tersebut bukan hanya untuk orang yang tidak makan daging. Konsumsi protein juga akan membantu pembentukan otot tubuh.
12. Bantu Mencegah Kanker
Pada penelitian di Amerika Serikat, ditemukan adanya genistein dan fitoestrogen di dalam tempe. Kedua zat tersebut diketahui dapat mencegah kanker prostat dan kanker payudara.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa tempe menurunkan angka kanker saluran pencernaan. Namun, konsumsi tempe untuk mencegah kanker juga perlu dibarengi dengan pola hidup sehat.
13. Baik Untuk Kesehatan Liver
Sebuah penelitian pada hewan tahun 2013 meneliti efek tempe kedelai yang diperkaya nutrisi pada tikus dengan kerusakan hati. Ditemukan bahwa tempe memiliki efek perlindungan pada hati dan mampu membalikkan kerusakan sel-sel hati.
Melihat manfaat-manfaat di atas, tidak heran bila tempe menjadi makanan favorit banyak orang. Ayo, mulai isi menu harian Anda dengan tempe!
Gunakan fitur Tanya Dokter untuk berkonsultasi masalah kesehatan lainnya. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)