Keduanya pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Polisi menjelaskan bahwa kasus ini berawal saat Bambang dan Sriyati mencari lowongan pekerjaan melalui Facebook
RUANGPOLITIK.COM —DBalita berinisial F berusia 2 tahun 10 bulan di Sidoarjo, Jawa Timur menjadi korban penyiksaan hingga meninggal dunia pada Minggu, 28 Mei 2023.
Pelaku penyiksaan tersebut merupakan pasangan suami istri (pasutri) pengasuh korban bernama Bambang Suprijono (49) dan Sriyati Indayani (43).
Keduanya pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. Polisi menjelaskan bahwa kasus ini berawal saat Bambang dan Sriyati mencari lowongan pekerjaan melalui Facebook pada Juli 2022. Kemudian, keduanya mendapatkan pekerjaan untuk mengasuh anak dari akun Facebook berinisial FA.
Pada September 2022, Bambang dan Sriyati dihampiri oleh orangtua F yang berinisial A di kos kedua tersangka tersebut di Wonokromo, Surabaya. Menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo, ketika itu orangtua F mengatakan hendak pergi ke Jakarta sehingga harus menitipkan anaknya.
Waktu berjalan dua minggu, Bambang dan Sriyati pun menerima uang untuk keperluan mengasuh F dan upah sekitar Rp5 juta. Setelah mengasuh korban, kedua tersangka itu sempat berpindah kos. Terakhir kali, mereka bermukim di Sukodono, Sidoarjo.
Pada Maret 2023, Bambang dan Sriyati diketahui tidak menerima upah dari orangtua F, nomor telepon orangtua F juga tak bisa dihubungi. Hal ini yang kemudian membuat kedua tersangka itu kesal dan menyiksa F.
Tiksnarto mengatakan, sejak bulan Maret 2023 itu, korban pun disuruh tidur di kamar mandi. Korban juga akan dikunci dari luar kos jika kedua pelaku keluar.
Selain itu, korban juga mendapatkan tindak kekerasan dari kedua pelaku dengan alasan-alasan sepele. Salah satu di antaranya adalah, tangan, paha, dan punggung korban pernah dipukul dengan sapu lidi lantaran korban makan sambil tidur. Tak hanya itu, korban juga pernah mendapatkan pukulan di bagian kepala lantaran bermain di kamar mandi.
Penyiksaan yang bertubi-tubi itu kemudian membuat F kehilangan nyawa. Korban pun ditemukan meninggal oleh kedua tersangka setelah ditinggal bekerja. Sebagai informasi, keduanya merupakan penjual nasi goreng dan penjaga warung makan.
Bambang dan Sriyati pun melaporkan kematian sang bocah ke Ketua RT. Namun, pada saat itu, keduanya sempat mengarang cerita, yakni F dibawa kembali oleh orangtuanya beberapa hari sebelum lebaran dan kembali ke kos mereka sendirian dengan badan penuh luka.
Lantaran menemukan kejanggalan, perangkat desa pun melaporkan hal tersebut ke Polsek Sukodono. Kedua tersangka tu pun kini telah ditangkap dan ditahan.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)
