Sosialisasi akan dilakukan kepolisian kepada warga yang rumahnya berdekatan dengan jalur kereta cepat yang terealisasi atas kerja sama Indonesia dan China tersebut.
RUANGPOLITIK.COM —Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dijadwalkan digelar Mei 2023. Sejumlah langkah disiapkan pihak kepolisian khususnya Polda Metro Jaya. Hal ini disampaikan Kapolda Irjen Pol Karyoto.
Irjen Pol Karyoto dan jajarannya meninjau lokasi jalur Kereta Cepat Jakarta Bandung tersebut beberapa waktu lalu tepatnya di Halim Perdana Kusuma, Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur. Pengecekan dilakukan agar kegiatan uji coba bisa berjalan lancar.
“Memastikan bahwa apabila kereta dicoba mendekati kecepatan yang sebenarnya, maka dibutuhkan keamanan dalam pengoperasiannya sehingga segala bentuk potensi gangguan harus ditiadakan,” ujar Irjen Pol Karyoto.
Sosialisasi akan dilakukan kepolisian kepada warga yang rumahnya berdekatan dengan jalur kereta cepat yang terealisasi atas kerja sama Indonesia dan China tersebut.
“Jalur yang terbuka, yang dekat dengan pemukiman perlu sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat yang dekat dengan jalur KA cepat ini,” kata Karyoto kepada awak media pada Sabtu 13 Mei 2023.
Tak hanya Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat juga akan membantu sosialisasi tersebut mengingat jalur kereta cepat melintasi dua provinsi yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat, dilansir dari laman PMJ News.
“Sehingga Polri dalam hal ini Polda Metro dan Polda Jawa Barat harus menginventarisir tempat-tempat yang diperkirakan rawan, sehingga perlu sosialisasi dan dilakukan pengamanan secara terbuka,” ujar Irjen Pol Karyoto.
Telah digelar uji coba pertama Kereta Cepat Jakarta Bandung
Uji coba pertama kereta cepat telah dilakukan saat momen gelaran KTT G20 di Bali beberapa waktu lalu. Rute yang ditempuh adaah dari Stasiun Tegal Luar ke Kopo. Kereta yang diuji coba hanya melaju 80 km/jam dari yang seharusnya bisa mencapai 350 km/jam.
Adapun uji coba kedua yang dijadwalkan digelar pada Mei 2023 kali ini dikabarkan akan memberangkatkan kereta dengan kecepatan yang seharusnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)
